Militer Filpina Tak Peduli Deadline Tebusan Sandera Abu Sayyaf

Ia mengatakan pasukannya telah berupaya sebaik mungkin untuk menyelamatkan sandera.

Editor: Mustain Khaitami
YouTube/The Canadian Press
Kelompok milisi Abu Sayyaf memperlihatkan tawanan mereka Robert Hall dan John Ridsdel, keduanya warga negara Kanada. Penyandera meminta tebusan sebesar Rp 364 miliar agar dicairkan dalam 10 hari. Jika tidak, nyawa keduanya terancam. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, ZAMBOANGA - Kemiliteran Filipina mengaku tak peduli soal deadline tebusan baru yang ditetapkan oleh kelompok Abu Sayyaf.

Kemiliteran Filipina akan langsung menyerang kelompok tersebut seketika informasi soal keberadaan mereka dan sanderanya telah ditemukan.

"Kami tak peduli soal deadline tebusan, mau itu semakin dekat atau tidak," kata Juru Bicara Kemiliteran Mindanao Barat, Mayor Filemon Tan.

"Jika informasi soal mereka telah didapat, pasukan kami akan langsung menyerang mereka," tambahnya, dikutip Philippine Star.

Ia mengatakan pasukannya telah berupaya sebaik mungkin untuk menyelamatkan sandera.

"Kami tidak akan beristirahat dan menyia-nyiakan waktu, sebab kami tahu situasi apa yang sedang terjadi," ucap Tan lagi.

Diberitakan sebelumnya, kelompok Abu Sayyaf telah menetapkan deadline baru terkait tebusan untuk tiga sanderanya yang berasal dari Kanada dan Filipina.

Kelompok tersebut mengancam akan memenggal ketiga sandera jika uang tebusan tak dipenuhi lagi, selambatnya 25 April mendatang. (Philippine Star/The Standar)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved