Pendekar Bodoh Ini Kembangkan Usaha Berkonsep Memberi
Model bisnis D'Cost simpel, menjadikan makanan yang dulunya nggak terjangkau oleh kantong rakyat kecil.
Penulis: Sudarti | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Fenomenal. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan liku-liku bisnis yang dikembangkan oleh Christian Sia melalui bendera usahanya D'Cost Resto & Bakery Group.
Founder sekaligus owner D'Cost itu menyebut dirinya sebagai pendekar bodoh (nama perseroan D'Cost adalah PT Pendekar Bodoh). Kenapa? Karena, menurutnya menjadi pengusaha itu harus merasa bodoh sehingga berupaya untuk terus belajar.
"Kalau sudah merasa pintar tentunya akan berhenti untuk belajar," kata Christian saat menjadi pembicara pada acara Duta Bisnis Komunitas (DBizz Comm) yang digelar Duta TV di Aula Kayuh Baimbai Banjarmasin, Rabu (27/4) malam.
Model bisnis D'Cost simpel, menjadikan makanan yang dulunya nggak terjangkau oleh kantong rakyat kecil, kini bisa terjangkau. "Mimpi saya adalah menjadikan rakyat kecil bisa makan masakan hotel berbintang dengan harga yang terjangkau. Makanya semboyan D'Cost Resto adalah "Mutu Bintang Lima, Harga Kaki Lima".
Christian Sia saat ini juga sedang merintis restoran susi Jepang dengan nama D'Sushi Bodo yang dikelola PT Kosong Melompong. Prinsipnya sama, masakan susi yang mahal menjadi murah dan terjangkau rakyat kecil.
