Pilot AgyptAir Tak Beri Sinyal Distress Sebelum Pesawat Hilang dari Radar
Analis penerbangan, Mary Schiavo kepada CNN mengatakan, pesawat telah memasuki wilayah udara Mesir namun tidak ada laporan. Ini sebuah pertanda yang
BANJARMASINPOST.CO.ID - Pesawat EgyptAIr MS804 yang hilang dari radar dalam penerbangan Paris-Kairo, Kamis (19/5/2016) pagi bertolak dari Bandara Charles de Gaulle, Paris sekitar pukul 23.09 waktu setempat dan diperkirakan mendarat di Kairo pukul 03.15.
Paris dan Kairo berada dalam satu zona waktu. Cuaca dilaporkan bersih dan tenang ketika pesawat melewati Mediterania, demikian dilaporkan ahli meteorologi, Michael Guy.
Juru bicara maskapai penerbangan Egypt Air, Ihab Raslan seperti dikutip Associated Press mengatakan, pesawat hilang sekitar 10 mil setelah memasuki wilayah udara Mesir, diperkirakan pesawat jatuh di sekitar Mediterania.
Pesawat EgyptAir MS804 yang berjenis Airbus 320 tersebut mengangkut 59 penumpang dan 10 awak kabin.

Jumlah yang berbeda dilansir CNN yang menguti pernyataan Wakil Direktur EgyptAir, Ahmed Adel yang menyebutkan ada 56 penumpang termasuk dua bayi dan 10 awak kabin.

(Twitter/CNN)
Menurut Ahmed Abdel, pilot tidak mengeluarkan sinyal distress. Tim Search and Rescue (SAR) kini disebar di wilayah di mana terakhir pesawat terlihat di radar.
"Pilot MS804 telah mengantongi 6.000 jam terbang sementara ci-pilot memiliki 4.000 jam terbang," kata Adel.
Analis penerbangan, Mary Schiavo kepada CNN mengatakan, pesawat telah memasuki wilayah udara Mesir namun tidak ada laporan. Ini sebuah pertanda yang signifikan.

Rute penerbangan dari Paris ke Kairo. (Flightaware/CNN)
"Seharusnya mereka memberi laporan karena pesawat telah berada di 10 mil wilayah udara Mesir. Jika ada sesuatu yang terjadi tentu mereka telah melaporkan," kata wanita tersebut.
Wartawan CNN dari Kairo, Ian Lee melaporkan Angkatan Laut Mesir melakukan pencarian di sekitar lokasi. (CNN/TIME)
