Rektor Sutarto Hadi Tegaskan UKT LM Tidak Ada Kenaikan

Meski sempat ada pembahasan kebijakan tidak adanya kenaikan harga dan masih sama seperti tahun sebelumnya sudah menjadi kebijakan final Sutarto Hadi.

Penulis: Nia Kurniawan | Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id/nia kurniawan
Rektor ULM Sutarto Hadi saat menerima penghargaan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Seperti sejumlah universitas ternama lainnya, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) memastikan Uang Kuliah Tungga (UKT) 2016 tidak ada kenaikan dan masih sama seperti tahun sebelumnya. Artinya, biaya kuliah di ULM masih kategori ringan dan murah.

"Tidak ada kenaikan untuk UKT, masih sama," ucap Rektor ULM Sutarto Hadi, Kamis (19/5/2016).

Meski sempat ada pembahasan alot di tingkat rektorat terkait UKT, namun kebijakan tidak adanya kenaikan harga dan masih sama seperti tahun sebelumnya sudah menjadi kebijakan final Sutarto Hadi.

Ya, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2016 telah diumumkan 9 Mei 2016. Dari sebanyak 11.332 peserta yang memilih ULM, cuma 1.939 orang yang dinyatakan lulus.

Mereka yang lulus mengisi lembar isian data dukung UKT kemudian diverifikasi universitas. Untuk formulir UKT dan lembar isian data dukung agar diisi dan dilengkapi secara online mulai 10 Mei sampai 17 Mei 2016 melalui laman http://ukt.unlam.ac.id.

Sutarto mengatakan komitmen berikan beban uang kuliah yang terjangkau. Agar mahasiswa yang mampu secara ekonomi tetap punya kesempatan untuk kuliah di ULM.

Sebagaimana diketahui, sistem UKT mulai diberlakukan untuk mahasiswa baru pada tahun akademik 2013/2014 di seluruh PTN di Indonesia. Kebijakan ini merujuk ke Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013 tentang Biaya Kuliah Tunggal (BKT) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada Perguruan Tinggi Negeri di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sistem ini meniadakan uang pangkal dan membagi rata beban biaya kuliah setiap semester.
Perhitungan secara subsidi silang. Tentunya ada yang termurah dan ada yang termahal. Termahal itu tergantung prodi, biaya Prodi beda-beda.

Ada jalur SNMPTN, SBMPTN dan jalur mandiri. Besaran biaya kuliah jalur mandiri lebih mahal dibandingkan dengan jalur lainnya. Artinya bila jalur SNMPTN dan SBMPTN dapat dikelompokkan pada Kelompok III, maka jalur mandiri besaran uang kuliah per semesternya masuk kelomok di atasnya (IV dan V).

Sebagai acuan pada UKT 2013, ada kategori sangat tidak mampu rata-rata Rp 500.000, tidak mampu kisaran Rp 900 ribu. Kategori mampu rata-rata Rp 2 juta, tapi untuk pendidikan dokter dan kedokteran gigi Rp 11 juta.
Untuk kategori lebih mampu, semisal Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi Rp 3 juta sampai Rp 14-15 juta dan kategori sangat mampu rata-rata Rp 4 juta, termahal Rp 17 juta.

Ditingkat PTS, H Aus Al Anhar yang merupakan Direktur Politeknik Unggulan Kalimantan mengatakan biaya kuliah memang mahal. Namun bila dibandingkan dengan Prodi sejenis di kampus lain dia klaim di politeknik yang dipimpinnya sudah termurah.

"Kami bahkan programkan ada keringanan biaya kuliah di tahun kedua bagi mahasiswa baru," katanya. (kur)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved