Astaga, Tak Sayang Nyawa, Diduga karena "Smartphone" Rusak, Pelajar di Depok Gantung Diri
AZP, pelajar sekolah menengah atas (SMA) swasta di Depok, nekat gantung diri di kamar tidur rumahnya di Kampung Kebon Duren, RW 06
BANJARMASINPOST.CO.ID, DEPOK - AZP, pelajar sekolah menengah atas (SMA) swasta di Depok, nekat gantung diri di kamar tidur rumahnya di Kampung Kebon Duren, RW 06, Kelurahan Kalimulya, Cilodong, Depok, Rabu (25/5/2016).
Diduga, ia gantung diri karena ponsel pintar miliknya rusak dan belum diperbaiki selama sepekan.
Jenazah siswa kelas X itu ditemukan pertama kali oleh Evi, sang kakak. Evi curiga karena adik bungsunya tersebut tidak keluar kamar seharian usai pulang sekolah.
Ia lalu mencoba mengetuk pintu kamar tidur adiknya. Karena tak juga dijawab, Evi mengintip ke dalam kamar dari jendela.
Alangkah terkejutnya ia karena mendapati adiknya sudah tewas gantung diri dengan menggunakan dasi sekolah.
Saat mengakhiri hidupnya itu, AZP masih mengenakan seragam sekolahnya.
"Korban gantung diri dengan menggunakan dasi yang diikat ke leher dan ke plafon kamar," kata Kapolsek Sukmajaya Ajun Komisaris Supriyadi, Kamis (26/5/2016).
Menurut Supriyadi, belum diketahui pasti motif korban nekat gantung diri. Namun berdasarkan keterangan keluarga, AZP kerap murung.
Sebab, ponsel pintar miliknya rusak sepekan lalu dan tidak juga diperbaiki walaupun ia sudah memintanya kepada keluarga.
"Diduga motifnya karena HP androidnya rusak dan tak juga diperbaiki. Namun kami masih dalami penyebab pastinya," kata Supriyadi.
Ia menuturkan, keluarga menolak jenazah diotopsi. Oleh karena itu, jenazah langsung disemayamkan di rumah duka dan dimakamkan di pemakaman yang tak jauh dari rumahnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/ilustrasi-gantung-diri_20151119_165424.jpg)