Ternyata Hewan Unicorn Memang Pernah Ada Berkeliaran di Bumi

Hewan yang diberi nama Unicorn Siberia itu diyakini telah punah sejak 350 tahun lalu.

Penulis: Yamani Ramlan | Editor: Yamani Ramlan
HEXAPOLIS.COM
Fosil Unicorn Siberia. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pernah nonton film animasi atau fiksi yang mengangkat cerita tentang penampakan kuda mitologi unicorn? Ternyata di dunia nyata, hewan tersebut memang pernah hidup di bumi pada 29 ribu tahun yang lalu!

Hewan yang diberi nama Unicorn Siberia itu diyakini telah punah sejak 350 tahun lalu.

Namun hewan yang memiliki nama latin Elasmotherium Sibiricum itu tidak memiliki penampakan seperti seekor kuda. Malah lebih mendekati sosok badak.

Sebagai bagian dari penelitian terbaru, para arkeolog telah menemukan sebuah fosil tengkorak sangat baik diawetkan alam, yang tampaknya menunjukkan bahwa makhluk luar biasa berkeliaran di bumi baru-baru ini 29.000 tahun yang lalu.

Unicorn Siberia berukuran tinggi sekitar 2 meter, dan panjang hampir 4,5 meter.

Beratnya diperkirakan bisa mencampai 4 ton. Karena kondisi demikian, Unicorn Siberia lebih dekat berbadan ke mammoth berbulu daripada kuda.

Hewan itu herbivora yang makanan utamanya rumput, berdasar hasil studi terbaru diyakini telah punah sejak 350 ribu tahun yang lalu.


Fosil Unicorn Siberia. (HEXAPOLIS.COM)

“Berdasarkan analisis teknik penanggalan radiokarbon, sisa-sisa fosil Unicorn Siberia yang ditemukan Tim ahli paleontologi dari Tomsk State University Rusia, saat bekerja di daerah Pavlodar Kazakhstan, diperkirakan hewan itu sudah berusia sekitar 29 ribu tahun,” ujar Andrey Shpanski, anggota tim, seperti dikutip hexapolis.com.

Fosil tersebut mereka temukan di dekat permukiman warga di Kozhamzhar; berisi sebuah fragmen tengkorak Elasmotherium Sibiricum.

“Aku telah mengirim sepotong tengkorak ke laboratorium Belfast University untuk analisis radiokarbon,” lanjutnya.

Elasmotherium Sibiricum telah dianggap punah sekitar 350 ribu tahun yang lalu, dan usia tengkorak yang mereka temuan itu baru sekitar 29 ribu tahun.

Dari analisa di lapangan, fosil tersebut diperkirakan merupakan milik pejantan dan diduga usianya sudah tua.

Namun penyebab kematiannya masih belum diketahui.

Penemuan ini, para peneliti percaya, menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana hewan ini bertahan ratusan ribu tahun, setelah kerabat lainnya telah mati.

Temuan fosil Elasmotherium Sibiricum yang telah diterbitkan dalam American Journal of Applied Science, Shpanski menambahkan, kemungkinan besar, selatan kondisi alam di Siberia Barat yang membuat hewan itu mampu bertahan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved