Preman Sungai Mahakam Samarinda yang Sering 'Memalak' Tugboat Dibekuk
Jajaran kepolisian dari Polsekta Kawasan Pelabuhan kembali berhasil mengamankan pelaku perompakan terhadap kapal-kapal yang melintas di perairan
BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMARINDA - Jajaran kepolisian dari Polsekta Kawasan Pelabuhan kembali berhasil mengamankan pelaku perompakan terhadap kapal-kapal yang melintas di perairan Sungai Mahakam, Samarinda.
Penangkapan tersebut dilakukan saat kepolisian tengah melakukan patroli rutin di sepanjang sungai Mahakam, Senin (18/7/2016).
Pelaku yang berhasil diamankan yakni Syahrul (33), Wahyudin (25), dan Muhammad Napiah (22).
Ketiganya diamankan saat sedang beraksi dengan menaiki Tugboat (TB) Santoso 21 yang tengah tambat di sekitar kawasan Loa Duri, Kutai Kartanegara.
Penangkapan tersebut dilakukan sekitar pukul 09.30 Wita, saat kapal tersebut tambat guna mengangkut batu bara.
Kawanan perompak tersebut beraksi dengan meminta bahan bakar minyak (BBM) jenis solar kepada kru kapal.
Sebelum berhasil membawa kabur solar tersebut, kepolisian langsung mengamankan seluruh pelaku, termasuk dengan kapal ces yang digunakan oleh pelaku.
Selain mengamankan perahu, kepolisian juga mengamankan 1 jerigen solar. Adapun ketiga pelaku merupakan warga Bakungan, Kutai Kartanegara.
Saat ini seluruh pelaku tengah menjalani pemeriksaan, guna mengungkap jaringan perompak lainnya yang masih berkeliaran.
"Jadi setiap hari kami memang rutin lakukan giat cipta kondisi di sepanjang sungai Mahakam, ternyata pagi tadi kami berhasil kembali amankan pelaku premanisme diatas kapal, dengan meminta solar," tutur Kapolsekta Kawasan Pelabuhan, Kompol Ervin Suriyatna, Senin (18/7/2016).
Dia pun menilai, pihaknya terus akan melakukan patroli, karena diduga masih banyak kelompok lain yang juga melakukan aksi yang sama dengan pelaku yang telah diamankan.
"Jika ada kapal yang dimintai uang, solar, atau barang apapun, segera laporkan kepada kami. Kami juga tetap akan terus lakukan patroli, guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada kru kapal," ungkapnya.
Untuk diketahui, terdapat beberapa kawasan perairan di sungai Mahakam yang menjadi kawasan rawan atas perompakan, di antaranya sekitar jembatan Mahulu, Loa Duri, Sengkotek, dan Jembayan.
