Ryamizard Mengaku Bingung Sandera Abu Sayyaf Bisa Telepon Keluarga

Menurut Ryamizard, Pemerintah Filipina sangat serius untuk melakukan pembebasan terhadap para sandera.

Editor: Yamani Ramlan
tribunnews.com
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu berikan sambutan pada acara penandatanganan kesepakatan bersama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Pertahanan tentang penguatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (10/5/2016). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mempertanyakan bagaimana bisa seorang sandera Abu Sayyaf yang sakit menghubungi keluarganya.

"Telepon segala macam darimana dia bisa telepon?" ujar Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/8/2016).

Jika benar si sandera diberi kesempatan oleh kelompok Abu Sayyaf untuk menghubungi keluarganya, Ryamizard menduga hal itu bentuk tekanan kepada Pemerintah Indonesia agar membayar tebusan.

Menurut Ryamizard, Pemerintah Filipina sangat serius untuk melakukan pembebasan terhadap para sandera.

"Biarkan saja berproses. Ini Filipina enggak main-main lho ya sudah 11 ribu pasukan untuk mengepung itu. Sudah puluhan yang mati. Jadi enggak main-main," kata Ryamizard.

Ryamizard meminta kepada keluarga sandera agar tetap bersabar. Ia mengatakan pembebasan sandera bukan hal yang mudah sehingga membutuhkan waktu.

"Kalau khawatir-khawatir lah. Tapi mau apalagi, bersabar saja. Membebaskan itu kan tidak gampang. Buktinya ada yang sampai tahunan tuh membebaskan. Kita mudah mudahan gak begitu lah. 2 sampai 3 bulan lah paling," tutur Ryamizard.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved