Libatkan Turis Asing Peringati Hari Konservasi Alam Nasional
Dalam kegiatan itu melibatkan sejumlah turis asing dari Kanada, Swis dan Perancis yang datang memang ingin melihat bekantan.
Penulis: Murhan | Editor: Yamani Ramlan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Hari Konservasi Alam Nasional diperingati Sahabat Bekantan Indonesia dengan meresmikan Kandang Transit Hewan Liar di Sultan Adam.
Menariknya, dalam kegiatan itu melibatkan sejumlah turis asing dari Kanada, Swis dan Perancis yang datang memang ingin melihat bekantan.
Kepala BKSDA Kalsel, L Andi Widiyanto melalui Kepala Seksu Konservasi, Ridwan Effendi mengatakan, kondisi bekantan termasuk kategori terancam punah.
Berdasarkan data BKSDA Kalsel pada 2015, dari 12 kawasan konservasi ada 700 bekantan. Dan di luar kawasan konservasi ada sekitar 2000 bekantan.
Penyebab menurunnya populasi bekantan ini kebanyakan karena alih fungsi kawasan hutan yang jadi perkebunan dan lainnya.
"Saat lahannya berubah fungsi, mereka lari kemana-mana dan banyak yang tak selamat. Kebakaran hutan juga jadi penyebab kehilangan habitatnya," katanya.
Sedangkan perburuan liar lebih kecil. Ini karena perburuan itu lebih pada memenuhi keinginan memeliharanya ketimbang menjualbelikannya. "Hari Konservasi Alam Nasional ini jadi momentum untuk gerakan melindungi satwa langka kita," ujarnya.
Saat itu juga dilaksanakan pemberian bibit pohon rambai pada sejumlah komunitas pecinta lingkungan. Juga hadir Kabid Pengembangan Wisata, M Khuzaimi dan Ketua SBI, Rezky Amelia.
 
												

 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											