Daya Beli Seret, Ribuan Rumah Sangat Sederhana Kosong Tak Berpenghuni

Program Nasional Pembangunan sejuta rumah tipe sangat sederhana bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Banten, terus dilakukan

Editor: Ernawati
via kompas.com
Ilustrasi 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Program Nasional Pembangunan sejuta rumah tipe sangat sederhana bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Banten, terus dilakukan meskipun demand atau permintaannya terkendala karena daya beli menyusut.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estat Indonesia (REI) Banten, Soelaeman Soemawinata, mengutarakan hal itu saat diskusi 'Mencari Solusi Rumah untuk Pekerja' di Hotel Ambhara, Jakarta, Rabu (7/9/2016).

Menurut pria yang karib disapa Eman tersebut pasokan rumah MBR sudah cukup banyak, namun permintaan konsumen masih seret.

Alhasil, rumah 12.000 unit yang sudah terbangun, tak semuanya terserap.

Banyak rumah yang sudah jadi namun kosong tak berpenghuni karena tidak ada pembeli.

"Ini tugas berat, bagaimana kecepatan membangun rumah bisa diimbangi dengan serapan pasar. Marketnya itu kan ada pegawai negeri, pegawai swasta dan buruh-buruh pabrik," jelas dia.

Banyaknya rumah kosong ini, lanjut Eman, selain masalah daya beli juga karena jarak dengan tempat bekerja dan beraktivitas sangat jauh.

"Ada yang 30 kilometer jaraknya dengan tempat kerj. Padahal kan si buruh ini mempunyai jarak maksimum dengan tempat kerjanya sendiri. Idealnya kan setengah jam pakai sepeda motor ya 10 atau 15 kilometer," katanya.

Sementara itu, dari segi perizinan, Eman mengakui bahwa saat ini sudah ada kemudahan terutama semenjak pemerintah mengeluarkan kebijakan deregulasi di bidang perumahan.

REI Banten telah membangun sebanyak 6.700 unit pada 2015 dari total target 10.000 unit.

Sedangkan untuk 2016 ini REI Banten menargetkan 10.000 unit, dengan posisi terbangun 3.500 unit.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved