NEWS VIDEO
Sejak 2013 Warga Kurang Mampu di Desa Sardangan Tak Lagi Dapat Jatah Raskin
Hingga saat ini tidak pernah lagi ada bantuan beras miskin (raskin) kepadanya. Sejak 2013 lalu, bantuan raskin terputus tanpa diketahui sebabnya.
Penulis: Man Hidayat | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Nuriah (80) adalah nenek yang tinggal di Desa Sardangan Kecamatan Kusan Hilir. Janda jompo ini sudah hidup bersama dengan anaknya dirumah bangunan kayu yang sekarang ini plapon rumahnya sebagian sudah hilang.
Dia yang tergolong kurang mampu ini Sudah tidak bisa apa-apa lagi. Namun hingga saat ini tidak pernah lagi ada bantuan beras miskin (raskin) kepadanya. Sejak 2013 lalu, bantuan raskin terputus tanpa diketahui sebabnya.
"Mengharapkan anak saja lagi. Sekarang sudah tidak ada bantuan beras lagi dari pemerintah. Tidak tahu kenapa, yang jelas kami hanya berharap bisa dapat bantuan,"kata Nuriah.
Selain Desa Sardangan yang kawasan desanya sungai dan di sekelingnya hanya menggunakan jembatan titian itu juga ada satu desa lagi yang tidak mendapatkan bantuan, yaitu Desa Karya Bakti. Kedua desa ini berada di Kecamatan Kusan Hilir.
Kepala Desa Sardangan Andi Tanra, mengatakan luas wilayah desanya sekitar 7000 hektar dan 80 persen itu merupakan rawa. Jumlah penduduknya ada sebanyak 528 jiwa dan 173 KK. Sementara untuk untuk jumlah yang seharusnya menerima bantuan ada sebanyak 75 KK.
Dia mengatakan untuk bantuan raskin terhenti pada 2013 lalu. Sementara pada 2012 lalu masih menerima. Dia juga tidak tahu penyebab terhentinya bantuan raskin tersebut.
"Saya tidak tahu. Saya sudah berjuang berkali-kali untuk mengusulkan agar masyarakat saya dapat bantuan. Karena ada sebanyak 75 KK yang saya anggap memang mendapatkan bantuan itu,"katanya.
Menurutnya, warganya tidak miskin melainkan kurang mampu yang sudah tidak bisa mencari nafkah sendiri. Mereka itu adalah jompo, janda, anak yatim dan keterbelakangan mental.
Sebelumnya, dia pernah mengusahakan suntuk dapat bantuan. Dan ternyata pada 2015 dapat bantuan beras dari Dinas Ketahanan Pangan. Hanya saja, tidak berangsur lama karena hanya dapat bantuan sekitar 6 kali hingga Oktober 2015.(Banjarmasin Post/Man Hidayat)