Berita Martapurra

NEWS VIDEO: Persujudan Wali dan Empat Tiang Saka Guru Datu Landak

Peninggalan bersejarah masjid ini masih terlihat di dalam ruang masjid. Empat tiang saka guru bercat hijau terlihat masih berdiri kokoh di ruang utama

Penulis: Hari Widodo | Editor: Mustain Khaitami

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Semenjak direnovasi dengan gaya arsitektur timur tengah pada 2003, Masjid Agung Alkaromah Martapura menjadi sebuah masjid yang megah dan indah bahkan terbesar di Kalsel.

Namun begitu, sejarah Masjid Alkaromah yang pertama kali dibangun oleh Tuan Guru HM Afif atau dikenal Datuk Landak 10 Rajab 1315 H ( 5 Desember 1897 M) masih bisa disaksikan.

Peninggalan bersejarah masjid ini masih terlihat di dalam ruang masjid. Empat tiang saka guru bercat hijau terlihat masih berdiri kokoh di ruang utama Masjid Alkaromah.

Empat tiang saka guru inilah yang konon diangkut sendiri oleh Tuan Guru HM Afif dari Sungai Barito Kalteng.

Tidak hanya itu, lantai keramik tempat peimanan semasa HM Afif masih memimpin salat berjemaah di Masjid itu bisa dilihat. Tempat ini biasa disebut sebagai persujudan wali atau tempat sujud para wali yang menjadi imam di masjid tersebut.

Begitu pula, mimbar khatib pun masih dipertahankan.

Imam Masjid Al Karomah KH Kamuli Ahmad mengatakan, empat tiang saka guru itu merupakan bangunan awal pertama kali Masjid Alkaromah dibangun. Tiang saka guru itulah, yang menurut cerita dibawa sendiri oleh Tuan Guru HM Afif yang juga cucu Sjech Arsyad Albanjari dari Sungai Barito.

“Beliau itu ulama yang maunah diberikan kelebihan diluar akar fikiran manusia. Dengan ijin Allah, ceritanya empat ulin saka guru itu diangkat sendiri dari Sungai Barito, Kalteng. Bahkan, mengangkatnya itu hanya dengan jari telunjuk. Itulah kelebihannya, menurut kita berat tetapi dengan ijin Allah ke empat ulin itu menjadi ringan ditangan beliau. Cerita lainnya, selain diangkat sendiri oleh Tuan Guru HM Afif, ketika dicabut dari tempatnya tumbuh dibawah Tiang Saka Guru ini banyak ditemukan intan,”katanya.

Karena melibatkan seorang ulama yang istimewa keempat tiang guru Masjid ini memiliki barokah dan tentunya merupakan benda bernilai sejarah yang tinggi. Karenanya, ke empat saka guru berikut tiang-tiang disekelilingnya tetap di pertahankan.

Bahkan, tempat peimaman saat pertama kali masjid ini dibangun masih bisa dilihat di depan empat saka guru tersebut. Tempat peimaman itu, ditutup dengan kaca tebal sehingga bisa dilihat.

“Di peimaman itulah, di zamannya Tuan Guru HM Afif atau Datuk Landak memimpin salat berjemaah,” terangnya.(Banjarmasin Post/Hari widodo/Ratino Taufik)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved