Ekonomi dan Keuangan

Perusahaan Telekomunikasi Besar Ini Akan PHK 3.200 Pekerjaannya di AS

Rencana tersebut dipaparkan Verizon di Kamis (13/10/2016), dengan alasan ingin merampingkan lini bisnis call center

Editor: Didik Triomarsidi
BBC
Verizon mengatakan akuisisi AOL akan mendorong bisnis video dan internet berdasar 4G. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Verizon Communication, perusahaan telekomunikasi besar di Amerika Serikat, berencana untuk memangkas 3.200 pekerjaan call center di lima negara bagian di AS pada tahun ini.

Rencana tersebut dipaparkan Verizon di Kamis (13/10/2016), dengan alasan ingin merampingkan lini bisnis call center serta mereorganisasi operasional bisnis ini seiring dengan persaingan yang ketat di pasar wireless yang mulai jenuh.

Upaya ini dilakukan Verizon untuk mengkonsolidasi layanan pelanggannya di seluruh Amerika Serikat.

Saat ini, Verizon memiliki 162.700 pegawai. Verizon sendiri baru saja menyetujui untuk mengakuisisi Yahoo Inc, senilai 4,8 miliar dollar AS. Upaya akuisisi ini untuk menaikkan pendapatan Verizon di ranah baru, yakni media digital dan iklan.

"Kami merelokasi layanan call center ke negara bagian lain yang memiliki kapasitas ekstra," kata juru bicara Verizon, Kim Ancin, kepada Reuters.

Menurut dia, Verizon menawarkan kepada karyawan yang kehilangan posisinya pekerjaan di call center di negara bagian lain.

Tetapi pekerjaan yang tersedia adalah layanan teknis ke pelanggan dengan paket relokasi mulai 10.000 dollar AS. Sementara yang memilih menginggalkan Verizon akan diberikan pesangon dan tunjangan lain.

Konsolidasi tersebut antara lain melibatkan call center verizon di Rochester dan Orangeburg di New York; Bangor di Maine; Lincoln di Nebraska; Wallingford dan Meriden di Connecticut; serta Rancho Cordoba di California.

Di New York, penutupan call center ini akan berdampak pada hilangnya 850 pekerjaan. Hal ini menimbulkan reaksi keras dari Gubernur New York, Andrew Cuomo.

"Ini merupakan contoh kesewenangan perusahaan, dan yang terburuk yang kami lihat selama enam tahun terakhir," kata Rich Azzopardi, juru bicara gubernur. Menurut dia, penutupan call center Verizon akan menimbulkan pengangguran di New York.

Mogok Kerja dan Dukungan Clinton

Sebelumnya di April 2016, sebanyak 40.000 pekerja bisnis wireline melakukan pemogokan. Mereka adalah pekerja FiOS Internet, telepon dan layanan televisi yang tergabung dalam serikat pekerja.

Pemogokan terjadi karena buntunya pembicaraan mengenai kontrak pekerja yang baru. Termasuk juga, masalah relokasi pekerja call center dan pegawai kontrak.

Pemogokan tersebut merupakan yang terbesar dalam beberapa tahun di AS. Kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, mendukung upaya pemogokan ini.

Dengan demikian, terjadi kesepakatan dengan pekerja di Mei dan para pekerja yang mogok tersebut kembali bekerja di Juni.

Pihak Verizon menyebutkan, para pekerja yang terkena dampak relokasi call center tersebut bukanlah pekerja yang tergabung dalam serikat pekerja.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved