Berita Banjar

"Tak Mau Dipukul", Kunci Bocah Asal Cindai Alus Juara Karate Internasional

Saat disambangi di sekolahnya, SDN Cindai Alus 2, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar, Lidya, sapaannya tak berbeda seperti bocah seusia lainny

Penulis: Ahmad Rizky Abdul Gani | Editor: Ernawati
banjarmasinpost.co.id/ghanie
Sekda Banjar, H Nasrunsyah menyerahkan piagam penghargaan kepada peraih medali emas kejuaraan Indonesia International Karate Championship, Wahdina Mauldya, disaksikan Bupati Banjar, KH Khalilurrahman beserta wakilnya, Saidi Mansyur, Senin (24/10/2016). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Masih ingat dengan siswi peraih medali emas di ajang Indonesia International Karate Championship, Wahdina Maulidya.

Saat disambangi di sekolahnya, SDN Cindai Alus 2, Kecamatan Martapura Kota, Kabupaten Banjar, Lidya, sapaannya tak berbeda seperti bocah seusia lainnya.

Belajar dan bermain mengikuti porsi waktu yang disediakan sekolahnya, ternyata keahlian Lidya terhadap bela diri tidak terlepas dukungan sang ayahnya, Fitri Wahyudi.

Kepada Bpost Online, Lidya menceritakan selain kerap menggelar latihan di perguruannya Amura Banjarbaru.

Ternyata ia juga kerap mengasah keahliannya bersama sang ayah.

Apalagi di usianya yang masih tergolong belia, Lidya sudah pandai disiplin waktu.

"Terutama di saat ada event, Lidya selalu disiplin berlatih, baik di rumah saat subuh dan malam, maupun di perguruan atau saban sorenya," jelas siswi kelas enam SDN Cindai Alus 2 itu.

Selain itu, Lidya juga mengaku kerap mendapatkan motivasi dari sang ayah.

Bahkan dari kalimat-kalimat itu pula kini Lidya pun semakin semangat meraih beprestasi.

"Kata ayah, jangan menyerah. Dan bila Lidya tidak ingin dipukul. Lidya berusaha untuk memukul," tuturnya polos.

Kendati demikian, siswi kelas enam SDN Cindai Alus 2 tersebut tetap tak mau menyombongkan diri.

Bersikap layaknya siswi lainnya, Lidya mengatakan lewat Karate juga lah ia menjaga diri dan kesehatan.

"Karena selain memperoleh tubuh yang sehat, Alhamdulillah Lidya juga bisa membanggakan orangtua. Apalagi dengan prestasi emas yang baru berlaga di Jakarta lalu," ungkapnya.

Sebelumnya, Lidya sempat berlaga di dua kategori ajang kejuaraan Indonesia International Karate Championship di Jakarta.

Bertanding perdana di kelas Kata, ternyata Lidya harus berlapang dada, lantaran gagal melawan karateka asal tuan rumah Inkai Prestasi.

Kendati demikian, bukan berarti semangat putri Fitri Wahyudi itu surut begitu saja.

Melalui kesempatan keduanya di kelas komite, akhirnya Lidya mampu meraih medali emas di kejuaraan Indonesia International Karate Championship.

Adapun event tersebut diikuti oleh karateka dari 39 perguruan berasal delapan negara. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved