Seputar Kaltara

Jaringan Kereta Api Kalimantan Utara Dibutuhkan Dana Rp 6,1 Triliun

Mengantisipasi keruwetan transportasi di masa datang, Provinsi Kalimantan Utara saat ini tengah menyiapkan perencanaan perkeretaapian provins

Editor: Ernawati
HO/DISHUBKOMINFO KALTARA via tribun kaltim
Masterplan perkeretaapian Kalimantan Utara dan Nasional. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG SELOR – Mengantisipasi keruwetan transportasi di masa datang, Provinsi Kalimantan Utara saat ini tengah menyiapkan perencanaan perkeretaapian provinsi.

Per tanggal 26 Oktober kemarin, proyek yang digagas Pemprov Kalimantan Utara tersebut sudah memasuki final studi kelayakan yang penyusunannya dikerjasamakan dengan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi.

Dalam rancangannya, sedikitnya ada 10 koridor jaringan jalur kereta api diantaranya Sungai Nyamuk-Nunukan-Simanggaris, Sekatak Buji-Tarakan, Tanjung Selor-Mangkupadi, Lumbis-Malinau. Total panjang 10 jaringan jalur kereta api mencapai 1.834.

I Made Suraharta, Dosen Perkeretaapian STTD Bekasi menyatakan membangun jaringan kereta api Kalimantan Utara dibutuhkan ratusan triliun dana segar.

Hal itu sudah mencakup pembiayaan pembangunan jalur dan prasarana seperti gerbong, lokomotif, dan kereta rel diesel.

Jalur Tanah Kuning-Mangkupadi akan menjadi jalur pertama yang akan direalisasikan.

Jalur ini menjadi pilihan utama pemprov lantaran akan menghubungkan ibukota, pusat pemerintahan, dan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Desa Tanah Kuning dan Mangkupadi Kecamatan Tanjung Palss Timur, Kabupaten Bulungan.

Panjang jaringan jalur Tanjung Selor-Mangkupadi dirancang sepanjang 75 kilometer. Untuk merealisasikannya diperkirakan menelan biaya Rp 6,1 triliun.

Perkiraan I Made, dana sebanyak itu diperlukan untuk pembebasan lahan dan land clearing, passing track, pengadana bahan, pekerjaan jalur kerta api, pekerjaan 6 jembatan, bentang rel, fly over/underpass, pekerjaan sinyal dan telekomunikasi, pembangunan stasiun, dan pendirian Balai Yasa dan Depo.

“Perkeretaapian memang merupakan investasi yang sangat besar. Rp 6 triliun itu hanya untuk track-nya saja,” sebutnya saat disua Tribun, Rabu (26/10/2016).

Jalur Tanjung Selor-Mangkupadi dalam kajiannya sedikitnya akan dilengkapi 6 (enam) stasiun masing-masing di Tanjung Selor, Apung, Sajau Hilir, Binai, Tanah Kuning dan Mangkupadi.

Dalam rancangan jangka waktu pembangunan trase jalur kereta api direncanakan mulai pada tahun 2020 mendatang hingga tahun 2034.

Burhanuddin Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bulungan dalam paparan final laporan akhir studi kelayakan menjelaskan pembangunan jalur kereta api mesti memerhatikan aspek lingkungan yang mana di beberapa titik yang akan dilalui jalur kereta api merupakan lahan gambut dan rawa.

“Jangan sampai lahan gambut diserobot. Karena saat ini sedang gencar dilakukan restorasi. Kemudian soal rawa, perlu banyak tanah untuk menimbunnya. Jangan sampai nanti, merusak lingkungan. Di sana juga banyak lokasi-lokasi areal perusahaan. Perlu kajian mendalam dan beberapa alterlatif trase dari Tanjung Selor ke Mangkupadi,” sebutnya.

11 Trase Koridor

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved