Berita Regional

Sekarang Khataman Bareng Sekarang Bisa Lewat Ponsel Lho!

Kali ini, mereka menghadirkan aplikasi di gadget yang memungkinkan orang-orang berbeda lokasi menggelar khataman bersama.

Editor: Didik Triomarsidi
Dok Nusantara Mengaji
Khataman akbar berlangsung di Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (30/10/2016). Kegiatan tak hanya berpusat di satu lokasi, tetapi juga serentak berlangsung di 200 lokasi di 56 kelurahan dari 12 kecamatan di Kota Bekasi. Pada hari yang sama diluncurkan pula aplikasi online khataman, serta penyerahan beasiswa untuk para hafidz dan infak sejuta Alquran. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sukses mencatatkan rekor khataman serentak secara nasional beberapa waktu lalu, Gerakan Nusantara Mengaji kembali membuat gebrakan.

Kali ini, mereka menghadirkan aplikasi di gadget yang memungkinkan orang-orang berbeda lokasi menggelar khataman bersama.

"Ini adalah aplikasi khataman online pertama di dunia. Masyarakat dapat terhubung bersama-sama melaksanakan khataman Alquran secara serentak," ujar Koordinator Nasional Mengaji, Jazilul Fawaid, lewat siaran pers-nya, Minggu (30/10/2016).

Khataman adalah kegiatan setelah seseorang atau sekelompok orang menyelesaikan bacaan 30 juz Alquran. Saat ini, lanjut Jazilul, aplikasi tersebut dapat diunduh lewat Google Store bagi pengguna gadget dengan sistem operasi android. Nama aplikasi tersebut adalah "Nusantara Mengaji".

Berbicara di sela khataman akbar Alquran di Masjid Siti Rawani, Jati Asih, Bekasi, Jazilul menyebutkan aplikasi ini juga memasukkan 30 juz Alquran di dalamnya, lengkap dengan fitur pencari juz. Khataman bersama dapat dilakukan dan dijadwalkan lewat fitur "Khatamanku".

Sementara itu, Dewan Penasihat Nusantara Mengaji, Prof KH Akhsin Sakho Muhammad, menambahkan, orang-orang yang sama-sama memilih juz Alquran memakai fitur tersebut bisa melakukan khataman bersama.

“Sistem pun akan mencatat berapa orang yang mengikuti khataman serta berapa kali khataman yang telah dilaksanakan," imbuh Akhsin.

Selain fitur bacaan Alquran dan khataman, aplikasi tersebut mencantumkan pula informasi seputar keislaman, tafsir, dan khazanah keilmuan Islam lainnya.

"Ini media edukatif dan informatif terutama dalam era digital saat ini. Silakan unduh secara gratis, mudah-mudahan melalui aplikasi Nusantara Mengaji ini bisa menjadi nilai ibadah sekaligus media silaturahim kita," lanjut Akhsin.

Khataman akbar dan Hari Santri

Peluncuran aplikasi ini diumumkan berbarengan dengan acara khataman akbar yang digelar di Bekasi, Minggu. Khataman tidak berpusat di satu lokasi saja, tetapi juga berlangsung serentak di 200 lokasi di 56 kelurahan dari 12 kecamatan di Kota Bekasi.

Dalam acara tersebut, diserahkan pula beasiswa untuk 20 hafidz—penghafal 30 juz Alquran—dan infak sejuta Alquran.

Inisiator Nusantara Mengaji Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, wajah Islam Indonesia seharusnya menjadi teladan sebagai umat terbesar dan terbaik di dunia.

Kunci untuk mewujudkan hal itu, ujar Muhaimin, adalah pada kecintaan setiap muslim pada agama dan Alquran. “Khususnya mencintai, menghafalkan, dan mengamalkan kitab suci tersebut,” ujar dia di Bekasi, Minggu.

Karenanya, Muhaimin mengajak umat Islam menjadikan Alquran sebagai pegangan dan pedoman menjalani tantantangan dan kehidupan. Ini penting, kata dia, agar bangsa Indonesia mampu bersaing dengan negara mana pun tetapi tetap berpijak pada Islam dan Alquran.

Menurut Muhaimin, akar spiritualitas tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi, ujar dia, seluruh model kemajuan negara mana pun saat ini tengah mengalami krisis.

Pada akhirnya, tegas dia, kekuatan lahir batin dari setiap individu di dalam negara itu lah yang akan mengatasi krisis ini. “Kita harus siapkan generasi tangguh dan tetap memiliki spirit Alquran yang mengakar,” ujar Muhaimin.

Khataman akbar di Bekasi juga masih menjadi rangkaian dari peringatan Hari Santri yang ditetapkan Pemerintah diperingati setiap 22 Oktober. Muhaimin pun menyinggung kembali sejarah panjang peran para santri dalam sebelum dan sesudah kemerdekaan.

Salah satu bagian dari sejarah perjuangan merebut kemerdekaan, ungkap Muhaimin, adalah dicetuskannya Resolusi Jihad dalam pertemuan Soekarno—yang kemudian menjadi Presiden pertama Indonesia—dan KH Hasyim Asy'ari.

Resolusi itu menjadi jawaban atas kebutuhan pasukan yang solid untuk melawan pasukan penjajah. "Santri diikatkan satu komando, angkat senjata, dan tak boleh lari dari perang,” ujar Muhaimin.

Jazilul menambahkan, Nusantara Mengaji ingin menjadikan peringatan Hari Santri Nasional tidak hanya sebagai seremonial. "Namun juga bagian Revolusi Mental agar pembangunan menyentuh mental, spiritual, dan keteladan kepemimpinan nasional," ungkap dia.

Hadir pula dalam khataman akbar di Bekasi antara lain Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri. Dia berpendapat, Nusantara Mengaji dapat menjadi salah satu ikhtiar penting untuk mendorong Indonesia menjadi bangsa yang damai, makmur, dan sejahtera.

Hanif pun secara khusus mengapresiasi aplikasi khataman online Nusantara Mengaji. "Ini bermanfaat sekaligus memberikan bekal bagi anak muda yang sekarang akrab dengan gadget," kata dia.

Bagaimanapun, ungkap Hanif, pendidikan agama adalah kunci penguatan karakter bangsa. “Persoalan bermuara pada karakter bangsa,” katanya.

Hanif pun mengajak masyarakat muslim membiasakan anak-anak belajar mengaji dan mengkhatamkan Alquran.

Sebelumnya, inisiasi Gerakan Nusantara Mengaji sudah menghadirkan catatan rekor Museum Rekor Indonesia, untuk khataman yang diikuti peserta terbanyak dan serentak dilakukan di lokasi paling banyak. Rekor itu dibukukan pada 21 Juni 2016.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved