Bardi Bersyukur Tak Injak Bom

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANTUL - Bom rakitan berisi paku meledak setelah terinjak kerbau di persawahan di Jetis, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (1/11) sekitar pukul 11.30 WIB.

Bardi (64), si empunya kerbau, merasa sangat beruntung karena dirinya tak menginjak bom rakitan tersebut meski melewati lintasan yang sama.

"Saya bersyukur masih selamat, padahal saya juga lewat situ," kata Bardi saat ditemui di kandang kerbau di dekat rumahnya di Sawahan, Sumberagung, Jetis, Bantul. Di kandang itu, Bardi merawat kerbaunya yang terluka. Pada tubuh kerbau itu tertancap berbagai jenis paku yang merupakan isi bom.

Bardi menjelaskan, sekitar pukul 10.30 WIB, ia hendak memandikan tiga ekor kerbaunya di Sungai Derman, tak jauh dari kandang kerbau. Dalam perjalanan ke sungai, ketiga kerbau yang terdiri atas satu induk dan dua anak itu justru lari menuju jalan raya.

Ia kemudian menyusul dan mengendalikan induk kerbau. "Saya tuntun yang besar, yang kecil mengikuti di belakangnya," papar Ketua RT 03 Sawahan, Sumberagung, itu. Bardi menuntun kerbaunya menuju sungai melewati pinggiran sawah. Antara Bardi dan dua kerbau berusia muda itu berjarak sekitar 25 meter.

Pada satu titik, Bardi mendengar suara ledakan yang sangat keras di belakangnya. Bardi segera menoleh dan melihat salah satu kerbaunya terkapar. Saat yang sama, asap berwarna biru kehitam-hitaman membubung setinggi sekitar 10 meter.
Bardi pun menduga kerbaunya kena ledakan bom. Dia segera menolong kerbau yang terluka. "Masih bisa jalan dan pincang," ujarnya.

Bardi juga mengecek kondisi hewan peliharaannya. Dia melihat berbagai paku dan logam menancap di kaki dan perut kerbau. "Ada puluhan paku reng kayu, reng prik, paku kecil-kecil dan serpihan tembaga," katanya.

Selengkapnya baca Banjarmasin Post edisi cetak, Rabu (2/11/2016)