DIY

Heboh Antraks di DIY, Satu Warga Meninggal Dunia Diduga Sudah Terjangkiti

Satu orang warga Pedukuhan Ngaglik, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo yang terindikasi terjangkit penyakit antraks diketahui telah meninggal dunia,

Editor: Ernawati
net via tribun jogja
Virus Antraks 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KULONPROGO – Satu orang warga Pedukuhan Ngaglik, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo yang terindikasi terjangkit penyakit antraks diketahui telah meninggal dunia, awal Januari 2017 kemarin.

Gejala penyakit antraks ternyata juga sudah dialami beberapa warga sejak sebelum kejadian sapi ternak yang mati mendadak.

Pedukuhan Ngaglik merupakan wilayah asal di mana ditemukan sapi mati mendadak karena terjangkit antraks.

Sebanyak 10 dari 16 orang warga Purwosari yang terindikasi penyakit tersebut berasal dari pedukuhan ini.

Adapun warga hingga saat ini masih menganggap penyakit yang menyerangnya sebagai penyakit misterius.

Warga terindikasi terjangkit antraks yang lantas meninggal tersebut yakni Wakijo.

Menurut informasi, pria berusia lanjut ini termasuk yang mengalami gejala terparah di mana luas luka lepuh di tangannya cukup merata.

Namun begitu, hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti meninggalnya warga tersebut.

Dukuh Ngaglik, Suwaryono membenarkan informasi tersebut. Wakijo diketahui juga turut porak (memotong dan membagikan) sapi yang terindikasi berpenyakit itu bersama belasan warga lainnya.

Kondisinya saat itu cukup sehat sebelum akhirnya juga mengalami gejala terkena antraks. Sama seperti warga lainnya, Wakijo pun juga sembuh dari gejala itu setelah berobat.

Hanya saja, menjelang awal tahun, kesehatannya memburuk dan terpaksa dirawat di rumah sakit.

“Dirawat di Wates sekitar 10 hari sebelum akhirnya meninggal dunia. Kondisinya memang sudah sepuh meski masih bregas (bugar). Saya rasa itu penyebabn meninggalnya,” kata Suwar saat ditemui Tribun Jogja, Rabu (18/1/2017).

Terkait warga lain yang juga terjangkit penyakit itu, Suwar mengatakan semuanya sudah sembuh dan beraktivitas seperti biasa.

Pun hewan ternak yang dimiliki warga kesemuanya juga sudah dilakukan vaksinasi.

Di sisi lain, Suwar mengatakan, warga Ngaglik yang terjangkit itu sebetulnya sudah mengalami gejala-gejala penyakit misterius itu sejak Oktober 2016.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved