Jendela Dunia

Sederet Pejabat Kemenlu AS Nekat Mundur karena Enggan Layani Trump

Harian The Washington Post mengabarkan, empat pejabat senior, yang menjadi penasihat presiden terkait isu internasional, mengundurkan diri pada Rabu (

Editor: Didik Triomarsidi
Reuters
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan topi bertuliskan semboyan selama kampanyenya, "Make America Great Again". Topi yang sama dikenakan banyak pendukungnya saat dia dilantik di Washington Jumat 20 Januari 2017. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, WASHINGTON DC - Satu tim pejabat senior kementerian luar negeri Amerika Serikat memilih tak bekerja di bawah pemerintahan Donald Trump dan menyatakan mundur.

Harian The Washington Post mengabarkan, empat pejabat senior, yang menjadi penasihat presiden terkait isu internasional, mengundurkan diri pada Rabu (25/1/2017).

Namun, masih The Washington Post, Kamis (26/1/2017), menyebut sejauh ini alasan utama pengunduran diri mereka belum dapat dipastikan.

Mereka yang mengudurkan diri adalah Patrick Kennedy, wakil menteri urusan manajemen; Joyce Anne Barr, asisten menteri bidang administrasi; Michele Bond, asisten menteri bidang konsuler; dan Gentry Smith, direktur kantor misi luar negeri.

"Ini adalah gelombang pengunduran diri terbesar dalam sejarah institusi ini dan sangat sulit untuk diganti," kata David Wade, yang pernah bekerja sebagai kepala staf kemenlu di masa John Kerry.

"Para ahli keamanan, manajemen, administrasi, dan konsular sangat sulit digantikan dan sulit dicari pengganti mereka dari sektor swasta," tambah Wade.

Richard Boucher, yang menjadi juru bicara kemenlu di masa Collin Powell dan Condoleezza Rice, mengakui banyak pergantian posisi saat pemerintahan berganti.

Namun, kata Boucher, secara tradisional para pejabat karier senior biasanya tetap bertahan meski pemerintahan berganti.

"Anda tak menjalankan kebijakan luar negeri hanya dengan membuat pernyataan, tetapi harus dilakukan dengan ribuan orang yang mengimplementasikan kebijakan itu," kata Boucher.

"Memangkas mereka sama saja dengan memangkas seluruh institusi ini," dia menegaskan.

Sementara itu, menurut kantor berita Reuters, Thomas Countryman, wakil menteri bidang pengendalian senjata dan keamanan internasional juga akan mengundurkan diri pada Jumat (27/1/2017).

Pengunduran diri para pejabat senior ini tentu akan menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Rex Tillerson, yang pekan lalu, meski belum didukung seluruh anggota Senat, telah direstui komite hubungan luar negeri sebagai menteri luar negeri.

Dalam perkembangan terpisah, Komandan Patroli Perbatasan AS Mark Morgan, yang adalah veteran agen FBI, juga dikabarkan mengundurkan diri, tetapi alasan pengunduran diri itu belum diketahui.

Pengunduran diri itu terjadi setelah Trump menandatangani perintah eksekutif untuk membangun tembok di perbatasan dengan Meksiko.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved