Bocoran Percakapan Sidang Dari Tere Liye Ini Ungkap Jebakan Pada KH Ma'ruf Amin
Saksi di sidang perkara kasus penistaan agama, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin terus bergulir.
Penulis: Restudia | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID - Saksi di sidang perkara kasus penistaan agama, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin terus bergulir.
Hingga tudingan akan kebohongan yang dituduhkan pada Kyai Ma'ruf Amin terkait dengan telepon mantan Presiden RI, SBY kepadanya.
Hal ini pula yang menjadi bahasan novelis Tere Liye akan kebenaran mengenai tuduhan yang ditujukan kepada Kiayi Ma'ruf Amin.
Sang novelis berani mengungkapkan kebenaran tuduhan tersebut, usai mendapatkan rekaman percakapan di sidang penistaan agama tersebut.
Ini postingan Tere Liye yang menjadi viral di facebook, usai dibagikan 19 ribu lebih akun facebook.
*Anda Berbohong, Tere Liye
Saya menunggu beberapa hari hingga akhirnya menulis catatan ini. Setelah saya mendapatkan transkrip dan rekaman langsung apa yang terjadi dari sidang penistaan agama, yang berujung ancaman kepada Kiai, barulah sy confident sekali menuliskannya.
Berikut saya tuliskan percakapan pada bagian yang menjadi ‘masalah serius’ itu:
“Saudara saksi, apakah pada hari Kamis, ada telepon dari Pak SBY jam 10.16 menit yang menyatakan adalah:
Pertama, mohon diatur supaya Agus dan Sylvi bisa diterima di kantor PBNU.
Kedua, Pak SBY minta segera dikeluarkan fatwa penistaan agama yang dilakukan terdakwa.”
Pak Kiai: “Tidak ada.”
“Sekali lagi kami tanyakan. Ada atau tidak?”
Pak Kiai: “Tidak ada.”
Clear sekali ini pertanyaan dan jawaban. Coba baca pertanyaan tersebut? Mereka sedang bluffing, menjebak Kiai dengan pertanyaan yg jelas jawabannya ‘Tidak ada’, lantas mengggoyang isunya: Kiai berbohong soal menerima telepon.