BPost Edisi cetak
Aku Telah Membaca Hatimu di Kedalaman Samudera
Kueja huruf demi huruf di antara lekuk waktu dan dinding yang terpajang
Karya: Andi Jamaluddin ARAK
Kueja huruf demi huruf
di antara lekuk waktu
dan dinding yang terpajang
mdakah kau menulis sekata
Menjadi riak ombak
Sebab aku tak punya pena
Lihat lah burung punai, terbang
Tak lagi menyinggahkan
sebiji karamunting; di sini
Ketika reranting tak lagi membagi daun
apalagi selembar putik
dia terbang tanpa kata
dia terbang tanpa angin
dia terbang dengan sehelai sayap
Lekuk waktu kian menjauh
Gelora laut di matamu, beku
Berhelai hati telah kau tebarkan
di halaman perinduan
Entah siapa yang memahkotakan cinta
karena sepenggal bahkan secarik saja
jiwamu telah mengelana
sepanjang peraduan purba
yang kau percikkan
Tetapi huruf demi huruf
Telah menyatu dalam kalimat ragaku ;
Aku telah membacanya se dalam samudera
Adakah kita mendayung kata-kata
pada perahu kertas di antara malam dan siang
putarkan haluan wahai haluan
seperti burung punai
yang masih kembali ke sarangnya
Aku akan tetap di sini
Selamanya di sini
Memandang cintamu.
Selengkapnya baca harian Banjarmasin Post hari ini, Minggu (19/3/2017), atau klik http://epaper.banjarmasinpost.co.id
