NEWS VIDEO
Begini Kronologis Tewasnya Pengantar Penumpang Menurut Kepala ASDP Batulicin
Seorang pengantar penumpang kapal, tewas tenggelam setelah melompat dari kapal ke dermaga Pelabuhan Ferry Batulicin.
Penulis: Man Hidayat | Editor: Syaiful Akhyar
BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN - Seorang pengantar penumpang kapal, tewas tenggelam setelah melompat dari kapal ke dermaga Pelabuhan Ferry Batulicin.
Pasalnya, pengantar penumpang yang bernama Antang (35) tersebut lolos masuk kapal tanpa pengawasan pihak ASDP Batulicin. Tanpa diketahui petugas kapal KMP Awu Awu tujuan Garongkong Kabupaten Baru Sulawesi Selatan.
Antang melompat dari jendela kapal ke dermaga saat kapal hendak berangkat. Karena peringatan sudah disampaikan pihak ASDP dan ABK. Namun, tanpa diketahui petugas ternyata ada pengantar penumpang yang masih berada di dalam kapal.
Nahasnya, saat mencoba melompat kakinya tak sampai menumpu hingga akhirnya dia terjatuh dan diduga kepalanya terbentur besi dermaga. Sehingga, korban pingsan dan akhirnya tenggelam.
Kepala ASDP Batulicin, Daniel PP Tambunan, saat ditemui, tidak membantah atas kecolongannya satu penumpang yang masuk ke kapal. Padahal, seharusnya pengantar tidak boleh masuk apalagi naik ke kapal.
Lemahnya pengawasan tersebut, membuatnya akan mengevaluasi terkait pengawasan. Karena, sistemnya semua penumpang tangannya di stempel sebagai penanda, namun pengantar ini ternyata tidak dilihat petugas kapal.
"Kami tidak tahu kalau ada pengantar yang sampai naik kapal. Padahal peringatan sudah kami sampaikan agar yang tidak berkepentingan tidak berada di kapal. Bahkan rundoor pun juga sudah naik dan kapal sudah olah gerak, tiba-tiba ada yang melompat dari jendela ke dermaga tapi tidak sampai," katanya.
Kejadian itu menurutnya diluar dugaan. Padahal semua pengantar sudah dilarang masuk, bahkan untuk yang mengantar barang juga sudah disiapkan portir. Kapal seharusnya berangkat pukul 05.30 wita namun mengalami sedikit terlambat karena adanya insiden tersebut.
Meski mengaku sudah melakukan upaya pencegahan, namun ternyata masih bisa kecolongan. Jajarannya juga mengaku sudah mengingatkan pengantar untuk tidak masuk namun, masyarakat masih terlalu sulit untuk dilarang.
"Padahal sudah kami siapkan portirnya, ada 20 portir, tujuannya jangan sampai ada pengantar selain portir dan petugas. Tapi karena ada rasa kasihan ya susah. Ini adalah pelajaran bagi kami, tidak menutup kemungkinan kami akan lebih tegas dan lebih tega agar tidak ada kejadian seperti itu lagi," katanya.
Terpisah, Kepala Satpol Air Tanbu AKP Parman melalui Kanit Gakumnya, Iptu Rifai membenarkan kejadian tersebut yang terjadi pada pukul 05.45 wita tepatnya di perairan selat laut, pelabuhan penyeberangan tanbu 3.27'.267" S 116°0'.342" E.
"Korban sempat dicari selama 1 jam hingga akhirnya ditemukan. Korban bernama Antang (28) warga Jalan Borneo Desa Sejahtera kecamatan Simpangempat Tanbu," katanya.
Dari hasil pemeriksaan saksi, korban tenggelam saat kapal hendak berangkat. Korban langsung loncat ke dermaga namun kakinya tidak sampai dan akhinya membentur tiang pondasi dermaga.
"Kapten kapalnya sempat melihat korban meloncat dari kapal," katanya. (*)