Berita Regional
Polisi Pastikan Penodong Wanita dan Balita di Angkot Masih Hidup, Begini Kondisinya Sekarang
Yudho menjelaskan, polisi terpaksa melumpuhkan Hermawan karena dia melakukan penyandraan. Dia ditembak oleh anggota polisi lalu lintas
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Kapolsek Duren Sawit Kompol Yudho Huntoro memastikan, Hermawan (28), penodong Risma Oktaviani (25) yang tengah membawa anaknya DI (1) di dalam angkot jurusan Rawamangun-Pulogadung tidak tewas. Dia hanya ditembak dibagian lengan kanannya.
"Enggak tewas mas cuma luka aja ditangannya. Sekarang masih di RS Polri," ujar Yudho kepada Kompas.com, Senin (10/4/2017).
Yudho menjelaskan, polisi terpaksa melumpuhkan Hermawan karena dia melakukan penyandraan. Dia ditembak oleh anggota polisi lalu lintas Aiptu Sunaryanto.
"Meski anggota lalu lintas dia berhak memegang senjata jika sudah lolos ujian kepemilikan senjata api," kata Yudho.
Hermawan menodong Risma Oktaviani (25) yang tengah membawa anaknya DI (1) di dalam angkot jurusan Rawamangun-Pulogadung Minggu (9/4/2017), sekitar pukul 19.00 WIB.
Kejadian itu bermula saat Hermawan naik angkot di depan Kantor Perumnas III. Saat di dalam angkot, Hermawan tiba-tiba menodongkan senjata tajam kepada penumpang di dalam angkot dan meminta ponsel, kalung, serta gelang diberikan kepadanya. Sontak para penumpang berteriak minta tolong.
Pada saat bersamaan, anggota Satlantas Jakarta Timur, Aiptu Sunaryanto melintas untuk berangkat dinas.
Dia pun melihat Hermawan menodongkan pisau ke leher Risma yang tengah menggendong anaknya. Sunaryanto sempat bernegoisasi sekitar setengah jam dengan Hermawan.
Saat melihat Hermawan lengah, Sunaryanto pun beraksi. Dia menembak lengan kanan Hermawan dan langsung membekuknya.
