Mengapa Makan Kerang, Kepiting, dan Udang Bisa Bikin Keracunan? Bakteri Ini Sebabnya

Bagi yang tak memiliki pantangan atau alergi, pasti sebagian orang setuju bahwa seafood adalah makanan yang sangat nikmat.

Editor: Eka Dinayanti
zoom-inlihat foto Mengapa Makan Kerang, Kepiting, dan Udang Bisa Bikin Keracunan? Bakteri Ini Sebabnya
web
seafood

BANJARMASINPOST.CO.ID - Bagi yang tak memiliki pantangan atau alergi, pasti sebagian orang setuju bahwa seafood adalah makanan yang sangat nikmat.

Sayangnya, beberapa jenis seafood, terutama yang berjenis shellfish atau hewan laut yang memiliki tubuh yang lunak dan ditutupi oleh shell bisa menyebabkan kita keracunan.

Pada dasarnya, shellfish tinggi akan bakteri dan racun, terutama disebabkan karena kondisi air dimana dia hidup.

Namun, bakteri dan racun tersebut bisa mati asalkan melalui proses masak yang tepat.

Jadi, sebelum memakannya, lebih baik kita memahami dulu mengapa 3 jenis makanan laut berikut bisa menyebabkan kita keracunan.

Kepiting

Jenis kepiting tertentu memiliki kandungan asam domoik yang tinggi.

Seperti dilansir dari CNN, asam domoik akan memproduksi racun yang tentunya berbahaya bagi tubuh manusia, yang sering disebut dengan domoic acid poisoning (DAP).

Keracunan kepiting bisa menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan dan saraf otak.

Kerang

Dipanen dari perairan, ternyata ada jenis kerang-kerang tertentu yang bisa menyebabkan sakit.

Dikutip dari livestrong, Centers for Disease Control and Prevention menyebut pada 2011 sebanyak 48 juta penduduk di Amerika mengalami keracunan setelah mengonsumsi oyster atau, yang lebih sering disajikan dalam kondisi mentah.

Selain itu, racun pada oyster bisa memperburuk kondisi penderita kanker, HIV, dan gangguan hati.

Udang

Bila tidak memiliki sistem imun yang bagus terutama setelah mengonsumsi udang laut, bisa saja kita mengalami keracunan yang bisa berlangsung hingga 3 hari.

Halaman
12
Sumber: Nova
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved