Bantahan Bashar al-Assad Soal Tuduhan AS Penggunaan Senjata Kimia di Suriah

Dengan demikian, tuduhan bahwa militer Suriah menggunakan senjata yang diduga mengandung zat sarin di Provinsi Idlib, hingga menewaskan puluhan warga,

Editor: Ernawati

BANJARMASINPOST.CO.ID, DAMASKUS - Pemerintah Suriah tak lagi memiliki senjata kimia karena telah menyerahkan seluruh persenjataan yang ada saat terjadi kesepakatan di tahun 2013 silam.

Dengan demikian, tuduhan bahwa militer Suriah menggunakan senjata yang diduga mengandung zat sarin di Provinsi Idlib, hingga menewaskan puluhan warga, tidak berdasar.

"Tidak ada perintah untuk melakukan serangan. Kami sudah menyerahkan semua persenjataan itu beberapa tahun lalu," kata Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Penegasan itu disampaikan Assad dalam wawancara khusus dengan AFP di Damaskus, yang dilansir Kamis malam (13/4/2017).

"Jika pun kami masih memiliki senjata semacam itu, kami tak akan menggunakannya," tegas Assad lagi.

Di tahun 2013 tercapai kesepakatan perlucutan senjata kimia Suriah menyusul serangan yang dilakukan oleh negara itu.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama kala itu mengeluarkan ancaman serangan udara, namun tak pernah mewujudkan ancaman tersebut.

Tak berpengaruh

Sementara itu, terkait serangan rudal-rudal tomahawk AS ke kawasan pangkalan udara Shayrat, di wilayah tenggara Provinsi Homs, Assad memastikan hal itu tak melumpuhkan kekuatan militer Suriah.

Assad bahkan menegaskan, militernya masih mampu melakukan serangan ke kelompok pemberontak.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan, serangan ke Suriah pekan lalu telah menghancurkan seperlima pesawat tempur milik pemerintah Suriah.

Baca: Menhan AS: Serangan Tomahawk Hancurkan Seperlima AU Suriah

"Kekuatan tempur kami, kemampuan kami untuk menyerang teroris tak terpengaruh dengan serangan AS itu," kata Assad.

Penyelidikan

Dalam kesempatan wawancara ini pula, Assad menegaskan, dia hanya akan mengijinkan pihak penyelidik yang netral dan tak berpihak, untuk menyelidiki tuduhan penggunakan senjata kimia di negaranya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved