Biar Tak Memalukan, Ini Enam Etika Saat Liburan di Jepang
Salah satu cara orang Jepang untuk menghargai bunga sakura adalah dengan tidak menyentuhnya atau mematahkan tangkai
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kelakuan turis Indonesia di Jepang sempat menjadi viral di media sosial. Salah satu paragraf yang menjadi perhatian khusus adalah tentang rombongan turis Indonesia yang meninggalkan meja makan dalam keadaan kotor.
Nah, seharusnya peribahasa "di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung"bisa menjadi pedoman bagi wisatawan saat berkunjung ke negara atau tempat manapun. Salah satunya adalah saat berkunjung ke Jepang.
Jepang dikenal sebagai negara yang disiplin dan bersih. Hal ini dapat dilihat dari keseharian warga Jepang dalam menjalani kehidupan.
Oleh karena itu, wisatawan yang berkunjung ke Jepang diharapkan dapat berlaku hal yang sama. Ada beberapa peraturan dan kebiasaan yang harus dipatuhi.
Berikut KompasTravel rangkum beberapa etika yang perlu diperhatikan wisatawan saat berkunjung ke Jepang.
1. Etika membuang sampah
Masyarakat Jepang memperhatikan sampah yang mereka buang. Ada beberapa kategori sampah yang dibedakan di Jepang, misalnya sampah plastik, sampah kertas, sampah kaca, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, selain membuang sampah pada tempat sampah, jika berkunjung ke Jepang Anda harus membuangnya ke tempat sampah sesuai kategori sampah yang akan Anda buang. Misalnya sampah plastik dibuang di tempat sampah khusus plastik.
Selain itu terdapat jadwal pembuangan sampah yang berbeda-beda di setiap daerah. Oleh karena itu setiap pemilik rumah harus membuang sampah dengan kategori tertentu pada hari tertentu pula, misalnya sampah plastik diangkut oleh petugas pada hari Senin dan seterusnya.
Masyarakat Jepang juga terbiasa membawa kantung sampah sendiri. Sehingga bila di perjalanan dan tidak menemukan ada tong sampah, mereka akan menyimpan sampah tersebut di kantung sampah terlebih dahulu dan ditaruh di tas.
2. Etika menyeberang
Setiap orang harus menyeberang di tempat yang sudah ditentukan, yakni zebra cross. Di setiap zebra cross biasanya ada lampu khusus menyeberang. Ikutilah tanda dari lampu tersebut.
Meskipun jalanan kosong dan lampu tanda menyeberang masih merah, jangan sekali-sekali nekat melanggar. Karena di setiap sudut kota biasanya ada kamera CCTV dan Anda akan dianggap melanggar peraturan.
3. Etika di dalam transportasi umum
Ketika sedang menaiki transportasi umum di Indonesia, sering kali kita bisa mendengar orang lain yang tengah mengobrol. Hal tersebut tidak akan Anda temui di Jepang, karena ada peraturan untuk tidak membuat gaduh di dalam transportasi umum.
