Berita Banjarmasin
Permodalan Masih Jadi kendala Utama Perkembangan UMKM di Banjarmasin
Menurutnya, program KUR dengan bunga sebesar 9 persen per tahun dinilai masih cukup memberatkan bagi pelaku usaha mikro dan kecil.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Permodalan masih menjadi satu dari enam masalah utama perkembangan usaha kecil dan menengah (UMKM) di Banjarmasin. Ini terkait dari masalah agunan untuk akses kredit maupun bunga yang dinilai masih memberatkan bagi pelaku UMKM di Kota Banjarmasin.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPC Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (Hipmikindo)Kota Banjarmasin, Salahudin Bahri setelah pelantikannya pada Sabtu (6/5/2017) di Aula Kayuh Baimbai, Pemerintah Kota Banjarmasin.
“Permodalan ini khususnya bagi para pelaku usaha yang baru memulai usaha cukup sulit, karena jika permodalan melalui perbankan atau program Kredit Usaha Rakyat (KUR) masih memerlukan agunan,” kata Salahudin.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina yang turut hadir pada pelantikan ini pun sependapat. Menurutnya, program KUR dengan bunga sebesar 9 persen per tahun dinilai masih cukup memberatkan bagi pelaku usaha mikro dan kecil.
“KUR pun dengan bunga 9 persen saya kira masih cukup besar, kalau bisa ada skema lainnya bisa di bawah 5 persen. Tapi memang tidak mudah, alternatif lainnya melalui program-program CSR perusahaan yang beroperasi di Banjarmasin ini diharapkan bisa banyak membantu permodalan,” kata Ibnu Sina.
Para pimpinan dan pengurus DPC Hipmikindo Kota Banjarmasin dilantik oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah Hipmikindo Kalimantan Selatan Yeni Muliani dengan tanda penyerahan bendera kepada Ketua yang baru.
Pada acara pelantikan sekaligus talkshow cerita sukses pelaku UMKM di Banjarmasin ini juga turut dihadiri Ketua Badan Kesatuan dan Politik Kota Banjarmasin, M Kasman, Perwakilan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Banjarmasin, dan Perwakilan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin. (Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)
