Memilukan, Perempuan Ini Ditinggalkan Suami Setelah Cacat karena Terbakar Api Unggun
Courtney Cosper Waldon(27) menderita luka bakar tingkat tiga di wajahnya dan 40 persen tubuhnya akibat insiden di api unggun.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Seorang ibu menceritakan bagaimana kehidupannya hancur setelah suaminya meninggalkannya
karena insiden ledakan yang membuat dirinya cacat.
Courtney Cosper Waldon(27) menderita luka bakar tingkat tiga di wajahnya dan 40 persen tubuhnya akibat insiden di api unggun.
Ibu satu anak itu dilarikan ke rumah sakit pada bulan September 2016 dan mengalami koma selama sebulan.
Dua minggu kemudian, suaminya meninggalkannya. Kondisi Courtney pun tidak memungkinkan dirinya untuk bekerja, sehingga dia pun kemudian kehilangan tempat tinggal.
Dia telah menjalani operasi laser setiap bulannya dan telah memiliki tujuh cangkokan kulit. Sekarang, dia perlahan membangun kembali hidupnya demi putrinya yang masih kecil.
Dilansir Thesun.co.uk, Courtney, dari Tallapoosa, Georgia, AS, Courtney mengatakan: "Saya
terlahir sebagai gadis yang cantik, baru saja menikah, dan kini harus menjalani hidup tidak dapat berpakaian sendiri dan membutuhkan bantuan untuk segala hal dan harus belajar bagaimana melakukan sesuatu".
"Saya bahkan harus belajar berjalan lagi. Sangat sulit untuk menyesuaikan diri atas apa yang terjadi. Pertama kali saya melihat diri saya di cermin, saya merasa sakit dan hampir pingsan. Itu sangat mengerikan. Aku mendapat banyak tatapan, seakan orang-orang itu melihat monster," jelasnya.
"Saya merasa jauh lebih baik setiap hari, saya masih mendapatkan tatapan dari orang-orang, tapi saya telah terbiasa," tambahnya.
Courtney duduk di sekitar api unggun saat bensin dituangkan dan meledak ke arahnya.
"Saya ingat setiap detik dari apa yang terjadi. Apalagi saat terbakar. Aku terjatuh dan berguling di tanah. Saya menangis dan berteriak 'panggil ambulans'," terangnya.
Courntey pun dirawat di ICU luka bakar selama 51 hari.
Setelah suaminya meninggalkannya, tinggal anak perempuannya yang berusia lima tahun yang membuatnya terus berjalan.
Courtney berkata, "Wajah serasa ditampar saat suamiku meninggalkanku".
"Aku mencoba dan memohon kepadanya untuk kembali, putriku tidak pantas mengalami hal ini, tapi dia hanya mengatakan bahwa dia tidak dapat menangani diriku," katanya.
"Sudah pasti aku ingin menyerah, tapi saya harus memikirkan anak perempuanku. Mereka tidak membawa putriku ke rumah sakit saat aku dirawat, jadi pertama kali melihatnya saat pulang. Mereka membawanya dan dia sangat ragu dan hanya diam sambil berdiri. Lalu saat dia mendengar suaraku, dia mendekat dan memeluk saya. Dia luar biasa," jelasnya.
"Ketika aku mengalami kesulitan untuk belajar berjalan, dia menyuruhku untuk memegang tangannya," tambahnya.
Setelah dinyatakan cacat karena luka di tangannya, Courtney dan Caroline terpaksa meninggalkan rumah mereka karena tagihan biaya pengobatan yang besar.
Ibu dan anak itu kini didukung oleh gereja lokal mereka untuk membangun rumah dan saat ini mereka mengumpulkan donasi melalui GoFundMe. (Banjarmasinpost.co.id/Amirul Yusuf)
