Novel Baswedan Diteror

Novel Baswedan Jalani Operasi di Singapura, Mata Kanan Masih Terdapat Peradangan

Menurutnya, operasi dilakukan karena kondisi mata Novel sudah harus ditindaklanjuti, pasca-penyiraman air keras beberapa waktu lalu.

Editor: Didik Triomarsidi
tribunnews.com
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menggunakan kursi roda saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (11/4/2017). Novel Baswedan dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center untuk menjalani perawatan lanjutan, usai mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga air keras, yang membuat Novel Baswedan mengalami luka serius di sekitar wajah. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, penyidik senior Novel Baswedan bakal menjalani operasi mata di sebuah rumah sakit di Singapura, Kamis (18/5/2017).

Menurutnya, operasi dilakukan karena kondisi mata Novel sudah harus ditindaklanjuti, pasca-penyiraman air keras beberapa waktu lalu.

"Sudah dilakukan empat kegiatan untuk persiapan pelaksanaan operasi. Informasi yang kita terima besok pada hari Kamis (18/5/2017) akan dilakukan operasi untuk kedua mata Novel. Operasi penting dilakukan karena kondisi-kondisi sudah mencapai titik tertentu menurut analisa medis," kata Febri kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (17/5/2017).

Febri menjelaskan, tindakan persiapan operasi telah dilakukan tim dokter, antara lain pengecekan kornea mata, pengambilan sampel darah dan urine, X-ray pada thorax (dada), dan tes cardio (jantung).

"Mulai tengah malam ini Novel diminta puasa untuk kebutuhan pelaksanaan operasi besok," ujarnya.

Febri menambahkan, kondisi kedua mata Novel tidak tampak ada pertumbuhan selaput kornea. Sementara, mata kiri Novel justru mengalami peningkatan tekanan dengan menunjukkan angka 20 mmHg.

"Untuk mata kanan masih terdapat peradangan di bagian tengah, namun tekanan mata normal dan tidak ada infeksi sejauh ini," jelas Febri.

Teror yang menimpa Novel terjadi pada 11 April 2017. Saat itu, Novel pulang dari menunaikan Salat Subuh di masjid dekat rumahnya. Ia lalu dipepet dua orang yang mengendarai sepeda motor. Tiba-tiba kedua orang itu menyiramkan air keras ke wajah Novel.

Novel memang salah satu penyidik senior KPK yang kerap menangani perkara korupsi kelas kakap. Kasus terakhir yang dia tangani adalah dugaan korupsi proyek e-KTP.

Saat ini, Novel berada di Singapura untuk menjalani perawatan. Air keras yang disiramkan ke Novel itu berdampak pada kondisi matanya. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved