Ini Tangis Haru Totti di Hadapan Publik Olimpico Saat Perpisahan
Setelah itu, dia mengucapkan salam perpisahan sambil membaca surat kepada suporter sambil berlinang air mata.
BANJARMASINPOST.CO.ID, ROMA - Laga kontra Genoa di Stadion Olimpico itu menjadi kali terakhir Francesco Totti berkostum AS Roma pada perjalanan kariernya di sepak bola profesional, Minggu (28/5/2017).
Seusai pertandingan, Totti melakukan victory lap ke segala penjuru stadion untuk membalas aplaus penonton. Setelah itu, dia mengucapkan salam perpisahan sambil membaca surat kepada suporter sambil berlinang air mata.
"Kita semua berada di sini. Momen itu akhirnya tiba. Ini momen yang sebenarnya saya harapkan tidak pernah terjadi," kata Totti kepada publik Olimpico, seperti dilansir dari Football Italia.
"Dalam beberapa hari terakhir, ada banyak hal dikatakan soal saya, hal-hal indah. Kalian semua berada di belakang saya, mendukung saya dalam periode sulit. Karena itulah, saya ucapkan terima kasih kepada kalian semua."
Saat melakukan ucapan perpisahan, Totti ditemani oleh sang istri, Ilary Blasi, yang dinikahinya sejak 2005.
"Saya menangis karena kebersamaan selama 25 tahun ini tak mungkin dilupakan. Terima kasih semuanya, meski ini tak mudah bagi saya. Saya telah berbicara dengan istri saya tentang tahun-tahun tersebut."
"Saya mengucapkan terima kasih kepada ayah, ibu, saudara, dan teman-teman. Terima kasih kepada istri dan ketiga anak saya. Saya memulainya dari mereka karena tak yakin bisa mengakhirinya."
"Sulit melukiskan perjalanan 28 tahun dalam beberapa frasa. Saya sebenarnya ingin melakukannya dengan nyanyian atau puisi. Namun, saya tak jago dalam keduanya."
"Saya hanya mencoba menunjukkan dengan kaki-kaki saya. Sebab, segalanya terlihat mudah dengan cara itu."
Totti mengakhiri karier setelah bermain untuk AS Roma selama 24 musim atau 25 tahun sejak melakoni debutnya. Dia mempersembahkan gelar juara Liga Italia alias scudetto pada musim 2000-2001.
Total, dia mengabdi selama 28 tahun sejak bergabung dengan Akademi AS Roma pada 1989.
"Apakah kalian tahun mainan favorit saya ketika kecil? Bola sepak dan masih hingga saat ini. Namun, dalam titik tertentu, Anda harus bertambah dewasa. Itulah yang orang lain katakan bahwa waktu telah membuat keputusan."
"Waktu berjalan begitu cepat, sama seperti pada 17 Juni 2001 (ketika AS Roma menjalani laga penentuan juara). Saya tak sabar mendengar wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan. Hal itu masih membuat saya merinding."
"Kini, waktu memberi tahu bahwa saya harus tumbuh. Dia mengatakan, mulai besok, saya akan menjadi orang dewasa. Melepas kostum dan sepatu sepak bola."
"Mulai sekarang, saya adalah laki-laki yang tak bakal lagi mencium bau rumput, merasakan terpaan cahaya matahari di wajah, adrenalin, dan kepuasan ketika merayakan."
