Ekonomi dan Bisnis
Saat Ini Perolehan Premi Asuransi Umum Tak Lagi Menjanjikan
Merujuk data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), hingga kuartal I-2017 premi bruto yang diperoleh mencapai Rp 15,14 triliun
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Bisnis perusahaan asuransi umum masih belum menggeliat di tahun ini. Penjualan asuransi properti dan asuransi kendaraan yang lesu mempengaruhi perolehan premi asuransi umum.
Merujuk data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), hingga kuartal I-2017 premi bruto yang diperoleh mencapai Rp 15,14 triliun, atau cuma tumbuh 4,3% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 14,52 triliun.
Direktur Eksekutif AAUI, Julian Noor mengatakan, pertumbuhan yang mini tersebut dikarenakan pangsa pasar lini bisnis yang mendominasi yakni asuransi properti dan kendaraan bergerak stagnan.
Hingga kuartal I-2017, kontribusi premi properti mencapai 27,46% dari total premi atau setara Rp 4,15 triliun. Padahal di periode sama tahun lalu, perolehan premi asuransi properti mencapai Rp 4,18 triliun.
Kondisi yang sama juga dialami oleh bisnis asuransi kendaraan. Pada kuartal I 2017, premi asuransi kendaraan berkontribusi sebanyak 27,09% dari total premi atau setara dengan Rp 4,1 triliun. Secara nilai kontribusi premi asuransi kendaraan stagnan dibanding kuartal I- 2016, tapi porsi cenderung turun dari periode sama 2016 yang sebesar 28,28% .
Penjualan rumah yang stagnan seiring perlambatan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) berefek ke penjualan asuransi properti. Di tahun ini, Julian meramal, pertumbuhan premi asuransi umum akan banyak ditopang selain lini bisnis inti. Salah satunya asuransi aviation yang naik hingga 365,2% di kuartal I 2017.
Meski secara industri lesu, pemain bisnis asuransi properti masih optimistis. PT Asuransi Jasa Tania Tbk, misalnya, yakin hingga akhir tahun ini pendapatan premi bisa naik 30,88% menjadi Rp 339 miliar. Pendapatan premi dari lini asuransi properti Asuransi Jasa Tania ini berkontribusi 50% dari total premi.
Sementara, PT Victoria Insurance Tbk mencari celah di tengah perlambatan premi bisnis inti yakni asuransi properti dan kendaraan bermotor. Kedua bisnis tersebut berkontribusi sebesar 70% dari total premi. Celah yang ingin dimasuki adalah ke bisnis asuransi kredit. Bisnis baru yang baru akan dibuka pada semester I tahun ini. Hingga akhir 2017, VINS menargetkan premi Rp 120 miliar, naik 60%.
Barita ini dipublikasikan kontan.co.id dengan judul "Bisnis asuransi umum lesu"
