Mengapa Kepala Burung Garuda Pancasila Menoleh ke Kanan? Ini Penjelasannya

Meskipun gagasan soal Pancasila banyak disebut berasal dari Soekarno, namun lambang negara ini bukanlah Soekarno yang membuatnya.

Editor: Murhan
Istimewa
Garuda Pancasila 

Alasannya, ada mitologi yang mendukung keberadaan negara sebagai pelindung negara.

Awalnya, tim tersebut memunculkan dua karya dari Sultan Hamid II.

Namun, usulan itu tidak berjalan mulus.

Sebab, sempat terjadi perdebatan alot antara perancang karya bersama, serta Soekarno-Hatta.

Belakangan, akhirnya disepakati lambang negara yang disepakati adalah Garuda Pancasila yang sampai sekarang digunakan.

Tepatnya, seekor burung garuda yang berwarna keemasan.

Burung tersebut memiliki 17 helai bulu pada setiap sayap, lalu 8 helai bulu pada ekor, dan 45 helai bulu pada bagian leher.

Jumlah itu untuk menandakan tanggal proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945.

Selain itu, juga ada perisai pada burung tersebut, yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan perlindungan diri bangsa Indonesia.

Pada perisai itu terapat garis hitam di tengah-tengahnya yang menggambarkan lokasi geografis Indonesia berada di tengah-tengah garis khatulistiwa.

Tidak hanya itu, pada perisai tersebut juga ada lima gambar.

Di antaranya bintang, rantai, pohon beringin, kepala banteng, serta padi dan kapas.

Semua gambar itu sebagai simbol dari lima sila yang terdapat pada Pancasila.

Sedangkan kuku burung tersebut mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan "Bhineka Tunggal Ika". Tentu saja arti dari tulisan itu adalah walau berbeda, namun tetap satu jua.

Meski demikian, yang paling unik dan menimbulkan banyak pertanyaan orang adalah tentang kepala burung garuda yang selalu menoleh ke kanan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved