Berita Nasional

Wow! Ada 28 Titik Panas Terdeteksi di Sumatera, Lalu Bagaimana Kalsel?

"Empat titik panas terpantau berada di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Lampung," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG

Editor: Didik Triomarsidi
nia kurniawan
Kebakaran hutan di Banjarbaru, beberapa waktu lalu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi 28 titik panas, yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di empat provinsi Pulau Sumatera, Selasa (13/6/2017) pagi.

"Empat titik panas terpantau berada di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Lampung," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru.

Ia menyebutkan, 14 titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 50 terpantau di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Selanjutnya tujuh titik berada di Sumatera Utara, empat titik di Riau serta tiga lainnya terdeteksi di Provinsi Lampung.

Khusus di Riau, demikian Slamet, empat titik panas menyebar di tiga kabupaten, yakni dua titik di Pelalawan serta dua titik lainnya di Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir.

"Dari empat titik panas di Provinsi Riau, satu titik dipastikan sebagai titik api," ujar Slamet.

Satu titik api yang menjadi indikasi kuat adanya kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen tersebut berada di Pelalawan, tepatnyan di Kecamatan Kuala Kampar.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur menuturkan, pihaknya akan segera melacak keberadaan titik panas dan titik api sesuai koordinat yang disampaikan BMKG tersebut.

Pemetaan titik panas itu dilakukan menggunakan helikopter patroli jenis Bolcow, berikut disiagakan lima helikopter pengebom air apabila ditemukan adanya kebakaran.

Dalam sepekan terakhir, BMKG terus mendeteksi keberadaan titik panas maupun titik api di Pulau Sumatera.

Titik panas sendiri merupakan indikator adanya kebakaran hutan dan lahan, namun tingkat kepercayaan di atas 50 persen sehingga perlu pemeriksaan ke koordinat untuk memastikan kebenaran adanya kebakaran lahan.

Sementara titik api merupakan indikasi kuat adanya kebakaran lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen dan patut diwaspadai terjadinya kebakaran pada koordinat dimaksud.

Pemerintah Provinsi Riau sebelumnya resmi memperpanjang status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan hingga November 2017 setelah berakhir pada 30 April lalu.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiagakan lima unit helikopter berukuran besar sebagai upaya mengantisipasi dan menanggulangi bencana Karhutla di Provinsi Riau.

Lima unit helikopter masing-masing jenis MI-171, MI-172, MI-8 dan S-61 saat ini terparkir di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru.

Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah menjadi momok tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Asap yang dihasilkan juga ikut hinggap di negara tetangga.

Pada tahun 2015 misalnya, terjadi kebakaran hutan dan lahan di 12 provinsi: Riau (2.025,42 ha), Kalimantan Barat (900,20 ha), Kalimantan Tengah (655,78 ha), Jawa Tengah (247,73 ha), Jawa Barat (231,85 ha), Kalimantan Selatan (185,70 ha), Sumatera Utara (146 ha), Sumatera Selatan (101,57), dan Jambi (92,50 ha). Menteri Koodinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamaan saat itu, Luhut Binsar Panjaitan berkata bahwa kerugian negara mencapai lebih dari Rp 200 triliun.

Kebakaran hutan dan lahan tidak hanya disebaban oleh satu faktor tunggal saja. Selain faktor alam, tangan manusia juga ikut berperan. Lantas, bagimana potensi kebakaran hutan pada tahun 2017?

Saat ini BMKG mulai mendeteksi titik panas (hotspot) di sejumlah wilayah.

Dalam sepuluh hari terakhir, sudah 34 hotspot yang sudah terekam sensor MODIS. Hotspot tersebut tersebar di Aceh 7, Sumatera Barat 5, Riau 2, Jambi 5, Sumatera Selatan 4, Sumatera Selatan 1, Bengkulu 1, Kalimantan Tengah 1, Kalimantan Selatan 1, Jawa Timur 2, NTB 2, dan NTT 4 buah.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus Subagyo menuturkan, hotspot itu sejatinya sudah terdeteksi mulai bulan lalu. Tapi, belum signifikan ke arah kebakarannya karena curah hujan masih tinggi di berbagai wilayah.

Berita ini dipublikasikan kompas.com dengan Judul "28 Titik Panas Terdeteksi di Sumatera"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved