Muslimah Style

Mahasiswa Pun Suka Cutting Miring Cozy Tunic karena Faktor Ini

Modelnya longgar dan panjangnya yang hingga selutut, membuat baju model tunik sekarang ini digemari kaum Hawa, terutama muslimah berjilbab.

Editor: Elpianur Achmad
Halaman H Serambi Ummah Edisi Jumat (4/8/2017) 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Modelnya longgar dan panjangnya yang hingga selutut, membuat baju model tunik sekarang ini digemari kaum Hawa, terutama muslimah berjilbab. Mendapatkannya juga mudah, karena banyak dijual di toko-toko busana, termasuk di Kota Banjarmasin.

Modelnya bermacam-macam. Ada yang berpotongan rata dengan sedikit hiasan, ada juga yang bermain di warna dengan model tangan berkaret di ujung, ada juga yang bertangan model lonceng dihiasi pita di atasnya.

Ada juga yang lebih bermain di potongan kain depannya yang miring atau cutting miring. Model yang terakhir ini biasa disebut cozy tunic.

Di Banjarmasin, beberapa toko busana menjualnya. Warna yang ditawarkan beragam, dari yang kalem hingga terang semuanya ada.

Model potongan depannya pun bermacam-macam. Ada yang miring di bagian dada, ada juga yang miringnya di bawah.

Seorang penjualnya, Heny, mengatakan warna cozy tunic yang dijualnya ada beberapa macam seperti hitam, putih, merah marun, cokelat muda, biru malam dan hijau muda. “Harganya murah, hanya Rp 100 ribu per lembar,” ujar Heny.

Modelnya longgar berbahan sejenis sifon. Oleh sebab itulah banyak penyukanya dari kalangan mahasiswi dan ibu rumah tangga muda.

“Kebanyakan yang model miring begitu tak bermotif alias polos. Model tangannya tak banyak hiasan, jadi lebih banyak bermain di potongan kainnya,” katanya.

Penjual tunik lainnya di Banjarmasin, Ika, mengatakan baju tunik ini kebanyakan dibeli untuk sekadar bergaya dan tak menyukai model busana yang aneh-aneh serta banyak aksennya.

“Kelebihannya adalah modelnya yang sederhana. Bahannya katun dan cukup nyaman di kulit. Harganya dari puluhan ribu hingga ratusan ribu ada,” ujarnya.

Menurutnya, banyak muslimah muda sekarang ini mencari kemeja ini karena nyaman dikenakan. Modelnya longgar dan tak panas.

“Kata mereka, modelnya sederhana, bahannya nyaman, tapi bisa tetap tampil modis untuk berbagai acara,” katanya.
Warga Banua, Idang Amandita Sari, mengaku memakai baju tunik membuatnya nyaman beraktivitas. Dia juga merasa dengan tunik penampilannya lebih bergaya. Dia mengoleksi banyak tunik.

Dia mengaku memiliki 15 lembar baju bergaya tunik. Modelnya yang longgar dan panjang sangat disukainya.

“Yang cozy tunic juga ada satu tetapi jarang saya pakai karena sepertinya kurang cocok dengan postur badan saya, jadi tampak lebih besar. Kalau tunik jenis lain saya punya banyak,” ujar Idang.

Lebih Gaya dan Elegan

WARGA Banua, Idang Amandita Sari di antara yang memiliki banyak koleksi baju tunik, termasuk model cozy tunic dengan ciri khas potongan miring di bagian depan.

Tunik koleksinya rata-rata berwarna lembut seperti baby pink dan tosca. Tunik koleksinya bermacam-macam modelnya. Dia tak mempermasalahkan modelnya seperti apa, yang penting pas di badannya dan panjang.

Dia langganan membelinya di online shop. Dia memakai tunik untuk jalan-jalan atau di kegiatan santai lainnya. Dia merasa berbeda saat memakai atasan tunik dengan kaus saat jalan-jalan. “Tunik lebih nyaman dibandingkan dengan atasan kaus. Dengan tunik jadi lebih bergaya dan elegan saat jalan-jalan,” kata Idang.

Agar jalan-jalannya lebih bergaya, dia kerap memadukan baju tuniknya dengan aksesori kalung batu. Kemudian bawahannya dia memakai jins dan alas kakinya sepatu rata atau flat shoes.

“Tubuh saya tinggi, 170 sentimeter, jadi jika memakai high heels bakal tambah tinggi. Makanya saya lebih senang memakai flat shoes,” ujarnya.(ath)

Berita ini telah diterbitkan di Serambi Ummah edisi Jumat (04/8/2017)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved