Breaking News

Berita Internasional

Petinju Filipina Tewas Usai Dipukul Jatuh, Diduga Palsukan Hasil Pemindaian Otak

Seorang petinju Filipina yang ditengarai terlibat dalam pemalsuan data kesehatan otak tewas usai menjalani sesi latihan.

Editor: Elpianur Achmad
KOMPAS.com
Jeffrey Claro 

Promotor pertandingan tinju di Meksiko, Fernando Beltran, mengumumkan Francisco Leal (26) meninggal di rumah sakit di California, Amerika Serikat, pada Selasa (22/10/2013). Leal meninggal karena memar otak. 

Beltran mengatakan, Leal meninggal di Rumah Sakit San Diego. Leal dilarikan ke rumah sakit setelah kalah KO dalam pertandingan yang berlangsung di kota Cabo San Lucas di Baja Peninsula, Meksiko, Sabtu (19/10/2013).

 Leal dipukul KO oleh Raul Hilares pada ronde kedelapan dalam pertandingan yang digelar Zanfer Promociones. Dikenal juga sebagai Franky Leal, pemilik julukan "The Little Soldier" ini selama karier tinjunya memiliki catatan 29 kemenangan, 8 kalah, dan 3 seri.

Francisco
Francisco (http://www.vijesti.at/)

Petinju Indonesia Mati

Di Indonesia pun ada kasus petinju tewas.

Petinju muda profesional berusia 17 tahun Tubagus Setia Sakti meninggal dunia, setelah dipastikan mengalami pendarahan di otak setelah bertarung di ring tinju.

Petinju asal Bandar Lampung itu bertarung melawan petinju senior Ical Tobida di kejuaraan Nasional Ad Interim Versi Komisi Tinju Profesional Indonesia KTPI, dalam pertarungan yang dijadwalkan 12 Ronde di TVRI, Sabtu(26/1/2013) malam.

"Pertarungan ini adalah ad interim di mana Tubagus yang menempati peringkat satu melawan peringkat kedua Ical Tobida," kata promotor pertandingan Syafrudin Lado, Minggu (27/1/2013).

Lado mengatakan sebagai promotor dirinya sudah menjalani prosedur yang ditetapkan, mulai dari timbang badan dan cek kesehatan sehari menjelang pertandingan.

"Pada saat timbang badan Almarhum dinyatakan laik tanding dan beratnya pun under beberapa ons dari berat ideal di kelas terbang yunior 49 kilogram," kata Lado.

Menurut Lado, yang menjadi penyebab kematian Tubagus adalah pendarahan di otak. "Berdasarkan hasil Ct Scan di Rumah Sakit UKI , almarhum mengalami pendarahan di Otak," papar Lado.

Dikatakan, pada ronde kedelapan, wasit yang memimpin pertandingan terpaksa menghentikan pertandingan, karena Tubagus Setia Sakti beberapa kali mengangkat tangannya sebagai tanda tidak dapat melanjutkan pertandingan.

Meninggalnya Petinju Tubagus Setia Sakti ini menambah daftar panjang Petinju Indonesia yang meninggal dunia di atas ring tinju bayaran.

Sementara oada 2011, ring tinju Indonesia kembali kehilangan, setelah petinju muda, Okson “Palue” Edison Ingamiua (19) meningga dunia di sebuah rumah sakit di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu subuh (21/11/2011).

Okson adalah petinju kelas terbang dari Rokatenda Boxing Camp Sidoarjo, Jawa Timur. Okson ditangani manajer Damianus Wera dan pelatih Yani Malhendo. Sebelum meninggal, Okson sempat menjalani perawatan dua kali di rumah sakit. Jenazah sudah diberangkatkan dari Kupang menuju Rote.

Okson bertanding di Kupang, Jumat (16/11), melawan Jerry George Toisita dari Wiem Sapulette Boxing Camp Tangerang, Banten. Pertandingan berlangsung dalam kelas terbang selama enam ronde dan berakhir dengan keputusan draw. (*)

Berita ini telah ditayangkan di KOMPAS.com berjudul: Memalsu Dokumen Kesehatan, Petinju Filipina Tewas Usai Dipukul Jatuh

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved