Asuransi Pendidikan, Begini Pendapat Ketua Jurusan Ekonomi Syariah UIN Antasari

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Saat ini sudah cukup banyak orang yang menganggap pendidikan adalah sebuah kebutuhan karena manfaatnya yang begitu besar.

Namun walaupun demikian, secara nasional literasi dan inklusi keuangan asuransi pendidikan belum begitu besar, khsusnya di daerah pedesaan.

Ketua Jurusan Ekonomi Syariah UIN Antasari Banjarmasin, Haris Faulidi Asnawi, menjelaskan inklusi asuransi pendidikan bisa dikatakan berkorelasi dengan tingkat pendapatan, artinya jika pendapatan masih rendah, seseorang cenderung mengarahkan uangnya untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dibanding membeli produk asuransi pendidikan.

Baca: Ingat! Besok 31 Oktober Registrasi Kartu Prabayar, Begini Caranya

Faktor lain yaitu budaya, masih banyak yang berpikiran bahwa masa depan itu urusan nanti, padahal masa depan perlu disiapkan sejak dini.

Dari beberapa data yang kami himpun, saat ini kenaikan biaya pendidikan mencapai rata-rata 10 persen pertahun.

Jauh diatas tingkat inflasi nasional di kisaran 3 hingga 5 persen, bahkan biaya pendidikan sekolah tinggi bisa mencapai 40 persen pertahun.

"Jadi asuransi pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk menjamin anak mendapatkan pendidikan yang baik,"jelasnya.

Baca: Ada Temuan Bayi, Pengunjung Rumah Sakit Ini Terpanggil Mau Merawatnya

Belum lagi jika orang tua meninggal sebelum anak menyelesaikan pendidikannya.

Islam juga mengajarkan bahwa janganlah kamu meninggalkan keturunan yang lemah. Karena itu menjamin pendidikan anak adalah hal yang vital diantaranya caranya yaitu asuransi pendidikan.

Masyarakat di Banjarmasin juga sudah memiliki banyak sekali asuransi pendidikan, baik yang konvensional maupun yang syariah.

Di asuransi pendidikan syariah, tentunya produk-produk yang ditawarkan sudah sesuai dan mendapatkan fatwa dari Majelis Ulama Indonesia. (*)

(banjarmasinpost.co.id/achmad maudhody)