Serambi Ummah

Duh, Kecil-kecil Sudah Suka Berbohong, MUI Beri Saran Seperti ini agar Anak Sadar

Duh, Kecil-kecil Sudah Suka Berbohong, MUI Beri Saran Seperti ini agar Anak Sadar BANJARMASINPOST.CO.ID - Anak

Penulis: Salmah | Editor: Royan Naimi
Nakita.grid.id
Ilustrasi 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Anak usia 5-10 tahun cepat sekali meniru apa yang dilakukan sekitarnya, baik lingkungan rumah atau luar rumah.

Namun, di usia ini pula anak sangat mudah meniru apa saja, termasuk berbohong.
Berbohong jadi alatnya untuk mempertahankan diri, misal agar tidak dimarahi orangtua, atau demi menutupi sesuatu yang dianggapnya buruk.

Seperti dikutip dari Serambi Ummah edisi Jumat (3/11/2017), H Ridhahani Fidzi Ketua Bidang Pendidikan MUI Kalsel mengatakan, jangan menyalahkan anak.

Tidak ada anak yang dilahirkan dengan sikap buruk.

Baca: Yuk, Baca Surah Yasin Malam Jumat, ini Lho Ternyata Manfaatnya

Semua anak lahir tanpa dosa dan seputih kertas.

Pola asuh dan didikan lingkungan sekitarlah yang menjadikan seorang anak bisa memiliki kebiasaan berbohong.

"Jadi jangan salahkan anak, tapi lihat lingkungan, antara lain temannya, keluarga, juga orangtua. Karena ada saja orangtua yang tidak sadar telah mengajari anak berbohong," tuturnya.

Contohnya lanjut Ridhahani, ibu mau ke pasar dan supaya anaknya tidak ikut maka si ibu bilang mau ke rumah sakit. Ini kan telah melakukan kebohongan.

Baca: Agungnya Ayat Kursi, Kursi Allah Meliputi Langit dan Bumi

Membudayakan berbohong juga sering melalui ucapan yang bernada memperingatkan, seperti halnya; nak, jangan banyak makan ikan, nanti bisa cacingan.

Padahal maksudnya supaya anggota keluarga yang lain dan belum makan tidak kehabisan lauk. Tapi orangtua memperingatkan anak dengan cara yang salah. Mestinya berikan pengertian yang benar.

Baca: Ternyata Hal Ini yang Bisa Membuat Doa Kita Tidak Dikabulkan Allah

Ketika anak tidak paham dan duduk di bantal, orangtua memperingatkan jangan duduk di bantal karena bisa bisulan. Harusnya berikan pemahaman, bantal itu untuk kepala, tidak layak diduduki.

Adalagi penagih kredit datang ke rumah. Orangtua mengatakan kepada anak, sampaikan saja bahwa ayah atau ibu tidak ada di rumah. Tindakan ini tentu tidak sesuai dengan kenyatan dan imbasnya secara tidak langsung anak akan meniru kebohongan yang orangtua lakukan.

Baca: Begini Tata Cara Salat Sunat Israq, Pahalanya Bagai Berhaji dan Umrah Sempurna

Salah satu cara mengatasi anak yang suka berbohong adalah menyelidiki dan mencari tahu sebab apa yang membuat anak sampai berbohong.

Hal ini penting untuk dilakukan oleh orangtua agar Anda dapat lebih bijaksana menyikapi kesalahan anak tersebut. Kalau kita yang salah, maka perbaiki. Jadilah tauladan kejujuran.

(banjarmasinpost.co.id/salmah)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved