Berita Banjarmasin

Tari Topeng dan Balamut Tak Laku di Jaman NOW, Bergini Keinginan Galuh Cantik Ini

Generasi sekarang ini lebih menyukai dan bangga bisa menampilkan kesenian modern dari luar seperti dansa, dance, K-POP

Penulis: Syaiful Anwar | Editor: Didik Triomarsidi
Istimewa
Rolita Sisca Anwari 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Rasa prihatin diutarakan Galuh Banjarmasin 2016, Rolita Sisca Anwari atas kesenian-kesenian daerah yang hampir punah seperti memakani Tari Topeng, Balamut, Bapandung dan lain-lainnya.

Generasi sekarang ini lebih menyukai dan bangga bisa menampilkan kesenian modern dari luar seperti dansa, dance, K-POP dan lain-lainnya.

Setiap ada acara menampilkan kesenian tradiional, cewek cantik ini pun menyempatkan diri menyaksikannya.

Termasuk sewaktu ada acara mambari makan Topeng di Daerah Banyiur Luar, dirinya rela keluar malam dan duduk lecehan dengan warga setempat.

"Acara ini sangat langka, setahun sekal baru digelar. Kegiatan perlu di lestarikan dan mendapat perhatian dari semua pihak, terutama pemerintah," ucapnya.

Sisca berharap tahun-tahun berikutnya, acara ini bisa dikemas lebih matang lagi dengan sinergi dari setiap pihak yang terkait agar pagelarannya tidka sekedar bebayanya saja.

"Mulai dari panggung atau mobilisasi penontonnya. Saya melihat dari animo masyarakat yang nonton pun lumayan banyak. Jadi sayang kalau kesannya bebaya dilaksanakan saja," kata mahasiswi semester 7 FKIP PGSD Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

Bahkan kalau memungkinkan, semoga bisa dimasukkan dalam kalender pariwisata kota Banjarmasin.

"Saya melihat, membari makan topeng ini bakal mampu menarik wisatawan menyaksikannya. Karena ada berbau mistik dan bisa melibatkan penonton menari," tegas cewek kelahiran Rantau, Tapin, 8 Maret 1996 ini.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved