NEWSVIDEO

Memprihatinkan, Sudah Dua Bulan Anggota BPK Ini Lumpuh, Ini Harapannya yang Bikin Sedih

Warga RT 2 Desa Tunggul Irang Ilir Martapura Kota, Kabupaten Banjar ini sungguh memprihatinkan.

Penulis: Hari Widodo | Editor: Didik Triomarsidi

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Apris Sapruddin (21) berbaring di atas kasur di tengah-tengah rumah bedakan sempit yang ditempatinya bersama ayahnya.

Terlihat cateter urine terpasang untuk menampung urinenya. Setiap hari pun, anggota BPK Barakat Murung Pelabuhan itu harus mengenakan pampers.

Warga RT 2 Desa Tunggul Irang Ilir Martapura Kota, Kabupaten Banjar ini sungguh memprihatinkan.

Anggota BPK Barakat Murung Pelabuhan itu sungguh tidak berdaya.

Kaki dan tangannya tidak lagi bisa digerakkan. Bahkan, tulang ekornya pun membusuk. Selama dua bulan ini, hanya ayahnya dan teman-temannyalah yang setia membantunya.

Menurut Apris, kondisi lumpuh yang dialaminya itu sudah berlangsung dua bulan silam semenjak kecelakaan lalulintas yang menimpanya di kawasan Genteng Merah Desa Bincau.

Ketika itu, Dia bermaksud menuju lesehan bincau mendatangi ayahnya yang bertugas menjaga parkir di sana.

"Saat itulah sepeda motor yang dikendarai bertabrakan dengan pengendara lain dari arah depan. Tidak ada luka saat itu, tapi saya sudah tidak bisa jalan sejak itu sampai sekarang," katanya, Minggu(19/11/2017).

Pasca kecelakaan itu, dia sempat dirawat di UGD RS Pelita Insani. Namun, karena tidak ada luka Dia pun dibawa pulang.

Dia pun dibawa dan ditangani tukang pijat. Namun, kakinya pun tidak kuasa digerakkan hingga sekarang. Karena, hanya tidur saja diatas kasur rupanya di bagian tulang ekornya mengalami luka yang menganga.

Oleh sebab itu, sekitar sepuluh hari lalu Dia pun dibawa ke RS Ratu Zalecha untuk pengobatan lukanya itu.

Dia masih ditanggung BPJS, namun, untuk kelumpuhannya itu Dia harus dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk menjalani CT Scan.

"Untuk ke Banjarmasin ini ayah tidak ada biayanya. BPJS tidak menanggung karena penyebebnya kecelakaan harus ngurus jasa raharja dulu. Ngurus jasa raharja itu, yang ayah bingung karena ribet urusannya. Kalaupun aku dirawat ke Banjarmasin, waktunya pun tidak ada, karena ayah harus kerja jaga parkir," katanya.

Apris pun mengaku ingin secepatnya sembuh. Dia tidak ingin terus menerus menjadi beban bagi ayah dan kawan-kawannya. (banjarmasinpost.co.id/Hari Widodo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved