Internasional
Dunia Sambut Pengunduran Diri Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, PBB: Rakyat Harapa Menahan Diri
Dunia Sambut Pengunduran Diri Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, PBB: Rakyat Harapa Menahan Diri
BANJARMASINPOST.CO.ID, HARARE - Dunia Sambut Pengunduran Diri Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, PBB Meminta Rakyat Harap Menahan Diri.
Pengunduran diri Robert Mugabe sebagai presiden Zimbabwe pada Selasa (21/11/2017) waktu setempat, bergema di seluruh wilayah dan masyarakat internasional.
Pemimpin veteran berusia 93 tahun telah memimpin sejak kemerdekaan Zimbabwe pada 1980 hingga 21 November 2017.
Mugabe merupakan kepala negara tertua di dunia. Pengunduran dirinya terjadi beberapa hari setelah pengambilalihan kekuasaan oleh militer.
Baca: Presiden Robert Mugabe Mundur Didesak Rakyatnya, Mirip Era Reformasi Indonesia Lengserkan Soeharto?
Baca: Presiden Zimbabwe Lenger, Ini Isi Lengkap Surat Pengunduran Dirinya
Baca: Biasa Glamor, Penampilan Cathrine Wilson Kenakan Mukena Banjir Pujian dan Doa Netizen
Termasuk, di tengah perebutan kekuatan di dalam tubuh partai berkuasa, Zanu-PF. Demonstrasi massal menyeruskan agar Mugabe mundur.
Berbagai lapisan masyarakat meneriakkan kegembiraan setelah pengumuman pengunduran diri Mugabe. Peristiwa dramatis itu menuai reaksi dari beberapa pemimpin negara dan pejabat lainnya.
Berikut beberapa reaksi dari seluruh tokoh dunia dilansir dari Al Jazeera, Selasa (21/11/2017):
Alpha Conde, Presiden Guine dan Ketua Uni Afrika menyambut pengunduran diri Mugabe dengan menyebutnya sebagai seorang pahlawan Afrika.
Sebelumnya, Uni Afrika telah memperingatkan adanya kudeta di Zimbabwe.
"Mugabe tidak akan pernah dilupaka, dia adalah petarung yang hebat," katanya seperti dikutip dari media Guinea.
Aliansi Demokrasi, partai oposisi utama di Afrika Selatan menyatakan, pengunduran diri Mugabe merupakan sebuah kemenangan bagi rakyat Zimbabwe yang telah menderita di bawah pemerintahan Mugabe.
Hakainde Hichilema, pemimpin oposisi di Zambia mengucapkan selamat ke rakyat Zimbabwe. Peristiwa yang terjadi di Zimbabwe sekaligus menjadi pesan bagi pemimpin negara-negara Afrika lainnya.
