KLB Difteri
Dinkes Palangkaraya Minta Warga Tak Bepergian ke Daerah KLB Difteri dan Lakukan Bila Ada Gejala
Sejumlah daerah di Kalsel telah melakukan berbagai langkah antisipasi mewabahnya penyakit tersebut.
Dijelaskan Hanti, gejala difteri seperti sulit untuk bernapas, sakit tenggorokan dan nyeri saat makan, suara serak, kelenjar getah bening membesar, tenggorokan dan amandel tertutup membran abu-abu. Serta demam dan menggigil.
Sementara itu, untuk Kota Banjarbaru, dari data RSUD Idaman tak ada pasien difteri yang pernah dirujuk atau bahkan dirawat di rumah sakit tersebut.
Kata Nenny Herliani, Kabid Rekam Medis RSUD Idaman, hingga Selasa, rumah sakitnya belum ada menerima pasien difteri. “Tidak ada kasus difteri yang masuk ke RSUD Idaman,” ujarnya.
Baca: Jadi Suspect Difteri, Dua Warga Batang Dirawat di Semarang, Pihak RS Siapkan Kamar Isolasi
Kasus difteri, sebut dia, tak bisa diobati dengan hanya melakukan pengobatan di puskesmas, tapi pasien harus dirawat intensif oleh dokter spesialis di rumah sakit.
Itu sebabnya, dia menyebut kasus difteri bisa dipantau berdasar data dari rumah sakit. Meski begitu, Nenny tak berani menjamin, sebab bisa saja pasien memilih berobat di rumah sakit daerah lain.
“Mungkin saja ada yang berobat ke rumah sakit tetangga atau ke tempat lain. Yang pasti, untuk di Banjarbaru tidak ada kasus (difteri) ini,” pungkasnya. (ryn/rii/lis/tur)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/bpostjpg-abcjpg_20171213_071822.jpg)