Berita HSS
Sungai Amandit Meluap, Sejumlah Sekolah Terpaksa Liburkan Siswa, Warga Diimbau Waspada
Luapan sungai Amandit merendam sejumlah titik ruas jalan di empat kecamatan. Mulai Kecamatan Kandangan, Padang Batung, Angkinang dan Telaga Langsat.
BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN – Longsor kembali terjadi di wilayah Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kamis, (14/12). Selain tanah longsor, hujan deras yang turun di sejumlah titik di HSS, menyebabkan Sungai Amandit di Loksado meluap.
Luapan sungai Amandit merendam sejumlah titik ruas jalan di empat kecamatan. Mulai Kecamatan Kandangan, Padang Batung, Angkinang dan Telaga Langsat.
Kata Efran, Kepala Badan Penanggulangan Bencana, Kesatuan Bangsa dan Politik HSS hujan deras yang terjadi sejak malam mengakibatkan sungai Amandit meluap.
“Sejumlah titik jalan dan permukiman warga di empat kecamatan mengalami dampak dari debit air Sungai Amandit yang meluap," ujarnya.
Dia menyebut, lokasi yang mulai terendam di Kecamatan Kandangan seperti Desa Luk Luwa, Jalan Budi Karya, Jalan Singa Karsa dan sejumlah permukiman warga yang lokasinya berdekatan dengan sungai.
Baca: Bukannya Jengkel, Jaksa dan Hakim Justru Tersenyum dan Tertawa Kecil Saksikan Kelakuan Setya Novanto
Baca: Hasil Dubai Super Series 2017 - Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Dikalahkan Ganda Jepang
Baca: Jadwal Siaran Langsung Dubai Super Series Kompas TV Hari Ini : The Minions Wajib Menang!
Baca: Jadwal Siaran Langsung Dubai Super Series 2017 Hari Ketiga di Kompas TV, Ini Lawan 3 Wakil Indonesia
Tingginya intensitas hujan di Kabupaten HST, menyebabkan meluapnya air dari hulu Desa Muui Kecamatan Haruyan. Puluhan rumah warga terendam, termasuk sekolah-sekolah dan fasilitas umum.
Baca: Hujan Deras, Sungai Amandit Meluap Rencam Empat Kecamatan, Jalan ke Loksado Tertutup Longsor
Warga Haruyan menginformasikan, banjir setinggi lutut orang dewasa mulai datang pukul 08.00 Wita. Warga berupaya mengamankan barang masing-masing. Sedangkan sekolah-sekolah seperti SD, MTs dan siswa MAN di Haruyan terpaksa dipulangkan.
Beruntung, kondisi itu hanya berlansung beberapa jam. “Mulai pukul 13.00 Wita air berangsur surut. Hampir semua rumah warga kemasukan air. Sekarang genangan aiar hanya di depan masjid,” ungkap Idrus, warga Haruyan yang juga anggota tim Urgent Murakata HST.
Berdasar catatan, Haruyan simpang empat selama ini menjadi daerah langganan banjir, sehingga warga menganggap hal yang biasa.
“Banjir jarang lebih dari sehari. Paling setengah harian surut,” ungkap Wati, warga Muui, Haruyan lainnya.
Sementara itu, debit air Sungai Balangan dan Tabalong serta Sungai Negara yang melintasi Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) kembali meningkat. Mengantisipasi kembalinya musibah banjir, BPBD setempat kembali mendirikan posko di sekitar patung Itik Amuntai yang berada di pinggir Sungai Negara.
Baca: Sadis, Perempuan Ini Potong Kemaluan Pacarnya Setelah Dibikin Mabuk Gara-gara Putus Cinta
Burhanuddin, Kabid Kedaruratan dan logistic BPBD HSU mengatakan, posko didirikan Kamis (13/12) malam karena adanya peningkatan debit air sungai dan adanya laporan banjir di beberapa desa.
Anggota tim reaksi cepat (TRC) HSU Kamis pagi langsung melakukan survei ke desa yang dilaporkan banjir dan melakukan pendataan. Desa yang menjadi korban banjir di antaranya Desa Panangian, Danau Terati dan Murung Padang. Ketiga desa tersebut paling rawan terkena musibah banjir karena posisinya berada tidak jauh dari Sungai Balangan.
"Kami masih terus melakukan pendataan dan berharap Senin (18/12) bisa menyalurkan bantuan," ujarnya.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, diharapkan dapat memberikan bantuan pangan menggunakan stok lumbung pangan kabupaten.
Selama musim penghujan memang masih akan terus terjadi pasang surut debit air. Selain dipengaruhi curah hujan, juga adanya air kiriman dari kabupaten tetangga.
Baca: Skandal Seks Holywood, Artis Cantik Indonesia Sable Yu Dipaksa Telanjang Berhari-hari oleh Sutradara
Itu sebabnya, Burhanuddin berujar, Posko banjir masih belum bisa dipastikan berapa lama disediakan. Anggota TRC yang berjaga di Posko memiliki tugas harian melakukan survei debit air menggunakan perahu karet yang disediakan.
"Membantu warga yang memerlukan bantuan, seperti beberapa hari lalu terdapat rumah yang terkena sampah batang pohon," ungkapnya.
Terpisah, Rusmadi Juriani, Camat Banjang mengatakan, beberapa desa di pinggiran sungai Balangan memang langganan banjir akibat luapan sungai Balangan. Namun warga enggan mengungsi dan memilih bertahan di rumah mereka karena alasan sudah terbiasa dan tak bisa meninggalkan barang-barang di rumah.
"Kami terus memberikan imbauan lebih berhati hati saat banjir baik dalam melakukan aktifitas hingga penggunaan listrik," ungkapnya. (ryn/han/nia)
Baca lebih lengkap di Harian Banjarmasin Post Edisi Jumat (15/12/2017)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/bpost-edisi-cetak_20171215_080600.jpg)