Benarkah Pemimpin Korut Kim Jong Un Ingin Berdamai dengan Donald Trump, Ini Analisis Pengamat

Benarkah Pemimpin Korut Kim Jong Un ingin berdamai dengan Presiden AS Donald Trump, Begini Analisis Pengamat dari Korsel

Editor: Royan Naimi
KCNA/Reuters dan AFP Photo/Frederic J Brown
Kim Jong Un (kiri) dan Donald Trump (kanan). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SEOUL - Benarkah Pemimpin Korut Kim Jong Il ingin berdamai dengan Presiden AS Donald Trump?

Setidaknya itu adalah Analisis Pengamat dari Korsel.

Sejumlah pakar Korea Utara (Korut) mengutarakan, terdapat keinginan tersirat yang dilontarkan Kim Jong Un untuk mendinginkan ketegangan dengan Amerika Serikat (AS).

Koh Yu Hwan, profesor ilmu politik dari Universitas Dongguk, Korea Selatan (Korsel) menjelaskan, ungkapan tersirat Kim dia lihat dari pernyataannya tentang "tombol peluncuran selalu ada di bawah mejanya".

Baca: Heboh! 3 Ramalan Bencana Besar di Tahun 2018, Indonesia Diprediksi Terkena Dampaknya

Baca: Kasihan, Cewek Pahlawan Palestina Si Penampar Tentara Israel ini Harus Hadapi 12 Dakwaan

Baca: Sebentar Lagi! Live Streaming RCTI Everton Vs Manchester United - Ujian Berat di Saat Tak Tepat

Baca: LIVE STREAMING Manchester City Vs Watford via beIN Sport Malam Ini - Momen Kukuhkan di Puncak!

Baca: Jadwal Siaran Langsung Liga Spanyol Pekan 18 di SCTV, Lawan Mudah Real Madrid dan Barcelona?

Baca: Beda Kebijakan Anies dengan Ahok Soal Rumput di Monas, Dulu Terlarang Kini Boleh Diinjak

"Ketika dia mengucapkan hal itu, dia mengisyaratkan tidak akan lagi menguji coba nuklir atau rudal balistik antar-benua (ICBM)," kata Koh dikutip dari AFP Senin (1/1/2018).

Namun, lanjut Koh, kalimat itu juga bisa bermakna Kim berencana memperkuat kemampuan nuklirnya secara diam-diam.

Pendapat yang sama juga dilontarkan oleh Profesor Yang Moo Jin dari Universitas Studi Korut di Seoul.

Yang membeberkan dengan menggunakan istilah "memperpanjang ranting zaitun".

Hal ini merujuk kepada permintaan perdamaian yang disampaikan Kim melalui gestur untuk mengikuti Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang, 9-25 Februari mendatang.

"Dengan memperpanjang ranting zaitun, Korut mencoba menjangkau Korsel yang merupakan sekutu AS di Semenanjung Korea untuk menurunkan tensi pertikaian dengan Washington," kata Yang.

Namun, menurut Institut Strategi untuk Keamanan Nasional (INSS), sebuah lembaga pemerintah yang dikelola dinas rahasia Korsel, Korut mencoba untuk mencari timbal balik dari partisipasi mereka di olimpiade musim dingin.

"Sebagai gantinya, Korsel diminta mencabut sanksi ekonomi, dan kembali membuat jaringan perdagangan dengan Korut," kata INSS dilansir kantor berita Yonhap.

Sepanjang 2017, Korut melakukan serangkaian uji coba senjata nuklir. Pada 3 September, dia menguji coba senjata nuklir pamungkasnya, bom hidrogen, di situs Punggye-ri.

Kemudian 29 November, Pyongyang meluncurkan ICBM barunya, Hwasong-15, yang diklaim mampu menghancurkan daerah manapun di AS.

Baca: LIVE STREAMING RCTI Everton vs Manchester United Malam Ini, Dua Pemain Setan Merah Cedera

Uji coba itu membuat Dewan Keamanan PBB menerbitkan resolusi baru yang melarang setiap negara untuk berhubungan dagang dengan Korut.

Kim kemudian berkata, dia bersedia untuk memulai dialog dengan Washington.

Tapi, syaratnya, AS harus mengakui Korut sebagai salah satu negara nuklir yang setara dengan mereka.

Baca berita ini di kompas.com dengan judul:Kim Jong Un Ingin Berdamai dengan AS?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved