Melawan Konten Negatif

Ini Dilakukan Ais Mesin Penyaring Konten Negatif Jika Disodori Kata Pornografi

Apa yang Dilakukan Ais Mesin Penyaring Konten Negatif Jika Disodori Kata Pornografi, Ini yang Dilakukannya

Editor: Royan Naimi
THINKSTOCK.COM
Ilustrasi pornografi 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Kominfo selesai menguji coba mesin pengais (crawling) konten negatif atau disebut Ais dan mulia mengoperasikannya Rabu (3/1/2018).

Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, mengatakan Ais mulai beroperasi 3 Januari 2018.

Mesin pengais konten negatif (Ais) yang mulai efektif dioperasikan Kominfo pada awal Januari 2018 disebut-sebut bakal lebih cepat mengidentifikasi konten negatif yang bertebaran di internet.

Satu kali memasukkan kata kunci tertentu, Ais cuma butuh waktu mengais alias crawling sekitar 5 hingga 10 menit.

Baca: Dari BNN Hingga Polri Bisa Manfaatkan Ais Demi Menjaga Persatuan Negara

Baca: Wow, Ternyata Segini Harga Ais Mesin Penyaring Konten Negatif di Internet

Baca: Ais Mesin Penyaring Konten Negatif Mulai Beroperasi Hari ini, Begini Cara Kerjanya

Baca: Inilah Ais Mesin Penyaring Konten Negatif di Indonesia, Hari ini 3 Januari 2018 Resmi Beroperasi

Baca: Link Live Streaming Liga Inggris Man City vs Watford Kick Off Pukul 03.00 WIB, Rekor Tak Terkalahkan

Selain lebih cepat dari segi waktu, volume konten negatif yang terjaring juga lebih banyak. Satu kali crawling kapasitasnya hingga jutaan konten, untuk kemudian diseleksi menjadi puluhan ribu sebelum diteruskan ke tim verifikator.

Lebih rincinya, Dirjen Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, memaparkan hasil pengujian yang dilakukan selama tiga hari untuk kata kunci “pornografi”.

Tertangkap 1,2 juta URL yang berhubungan dengan pornografi, lantas hampir 120.000 domain dianalisis lebih lanjut oleh tim verifikator.

“Terbukti jauh lebih cepat. Selama bertahun-tahun kami cuma mampu menyaring 750.000 konten pornografi. Ini sekarang baru tiga hari saja sudah hampir 120.000,” kata pria yang akrab disapa Semmy tersebut, Jumat (29/12/2017), di “War Room” Kominfo lantai 8, Medan Merdeka, Jakarta.

Perlu dicatat, Ais hanya bisa menjaring konten-konten negatif yang bertebaran di ranah maya publik, semisal akun media sosial yang disetel untuk publik, situs-situs di internet, maupun portal berita.

Semmy menjelaskan pada dasarnya Kominfo lebih fokus memberantas konten-konten pornografi dan judi dengan Ais. Untuk konten-konten negatif lainnya semisal peredaran obat-obat terlarang, isu politik, dll, Kominfo bekerja sama dengan lembaga-lembaga negara terkait.

“Jadi yang tentukan take down bukan kami, tapi lembaga-lembaga bersangkutan. Kalo Kominfo lebih khusus ke hal-hal urgent, seperti pornografi,” Semmy menegaskan.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved