Debat

26 September 2016 adalah tepat 56 tahun untuk pertama kalinya diadakan debat kandidat calon Presiden Amerika

Editor: BPost Online
Dok BPost
Pramono BS 

Oleh: Pramono BS

TANGGAL 26 September 2016 adalah tepat 56 tahun untuk pertama kalinya diadakan debat kandidat calon Presiden Amerika Serikat yang disiarkan langsung televisi. Ini terjadi antara calon Presiden John F Kennedy (senator Massachusetts, Demokrat) vs Richard M Nixon (Partai Republik) yang saat itu masih menjadi Wakil Presiden. Debat diselenggarakan dalam sebuah studio di Chicago, disaksikan jutaan rakyat. Tema debatnya mengenai kebijakan dalam negeri AS.

Dalam debat itu Kennedy tampil sangat flamboyan dengan stelan jas yang dipadu serasi dengan baju, sepatu sampai kaus kakinya. Nixon sebagai seorang politisi senior yang penuh pengalaman tampil percaya diri. Para pembantunya tak begitu memperhatikan soal pernak-pernik pakaian karena kemampuan Nixon sudahlah cukup untuk menutup segala kekurangannya.

Sebuah sumber menyebutkan, televisi sangat jeli, sorotan gambar tidak hanya dari depan tapi juga dari sudut lain. Ketika Nixon berdiri di podium sambil menekuk salah satu kakinya, bagian bawah kaki yang tidak tertutup kaus kaki terlihat. Sementara Kennedy yang tampan dan penuh pesona pada adegan yang sama (juga disorot kamera) nampak kaus kakinya menutupi seluruh bagian bawah kaki. Terlihat lebih anggun dan rapi. Rakyat AS puas melihatnya.

Tak pelak lagi Kennedy memenangkan kursi presiden. Sayang dia tidak lama memimpin karena tewas ditembak di Texas pada pemerintahannya yang baru berjalan dua tahun. Kepemimpinannya dilanjutkan oleh wakilnya, Lyndon B Johnson.

Rupanya para pembantu Nixon cukup jeli melihat penampilan kedua kandidat itu. Televisi dianggap turut “bermain” untuk menjatuhkan elektabilitas Nixon dengan menyorot bagian kaus kaki yang tak enak dipandang.

Tapi Nixon tak kenal lelah, kalah dalam pilpres dia pulang kampung dan memenangkan nominasi sebagai Gubernur California (Viva 26/9/2016). Dia maju lagi dalam pilpres tahun 1969 dan menang sebagai Presiden ke 37. Dia menang pula dalam periode kedua. Sayang dia tersandung skandal Watergate sehingga harus mengundurkan diri saat jabatan periode ke dua baru dimulai.

Kepemimpinannya dilanjutkan oleh wakilnya, Gerald Ford.

Tapi terlepas dari itu semua, debat kandidat presiden ini telah banyak mengispirasi negara lain termasuk Indonesia. Bukan hanya debat calon presiden, calon kepala daerah pun kini diwajibkan mengikuti debat yang ditonton langsung oleh rakyat lewat televisi. Bukan itu saja pilihan kepala desa pun kini ada yang memakai debat.

Menjelang pilkada serentak yang akan diselenggarakan Juni mendatang, rakyat akan disuguhi beragam debat yang hampir pasti akan ditayangkan oleh televisi, karena akan ada pemilihan 17 gubernur, 39 walikota dan 115 bupati.

***

Dari pengalaman selama ini debat calon kepala daerah bahkan calon presiden terkesan kurang “lepas”, mungkin karena faktor pemandu yang terlalu dominan atau kurang menguasai panggung. Debat calon kepala daerah lebih tidak menarik karena kecuali isunya lokal, penguasaan materi para calon juga terasa datar-datar saja.

Debat calon kepala daerah yang cukup ramai hanya saat pilkada DKI Jakarta, antara pasangan Basuki Tjahaja Purnama/Djarot Syaiful Hidayat va Anies Baswedan/Sandiaga Uno. Meski hanya topik daerah tapi sebagai ibu kota negara rakyat banyak ingin tahu.

Debat kandidat kini menjadi bagian penting yang ditunggu-tunggu rakyat. Semoga saja ada peningkatan kualitas sehingga tidak dari itu ke itu saja dan membosankan.

Harus diingat, debat ditonton orang banyak sampai anak kecil sehingga tidak boleh lepas dari etika. Debat paling konyol dan brutal sepanjang sejarah AS adalah antara capres Donald Trump vs Hillary Clinton yang sampai “menjarah” urusan pribadi dan keluarga.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Akhir Bahagia

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved