Berita Regional

Sperma Pemain Belanda Ditawar 1 Miliar, Hati-hati Ternyata Sakit Jiwa Bisa Diturunkan Loh

Adelmund begitu jatuh hati dengan atmosfer sepak bola Indonesia karena dukungan-dukungan yang diberikan kepadanya.

Penulis: Restudia | Editor: Elpianur Achmad
instagram
Bek asal Belanda kristian Adelmund 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pemain asal Belanda, Kristian Adelmund mengejutkan dengan pengakuannya terkait para penggemar wanita yang ada di Indonesia.

Seperti diketahui, Kristian Adelmund tercatat pernah merumput di Indonesia bersama Persela Lamongan, PSIM Yogyakarta, dan PSS Sleman.

Baca: Sperma Pemain Belanda Ini Pernah Ingin Dibeli Wanita Indonesia Rp 1 Miliar, Alasannya Mengejutkan!

Adelmund begitu jatuh hati dengan atmosfer sepak bola Indonesia karena dukungan-dukungan yang diberikan kepadanya.

Beberapa kali pemain berusia 30 tahun tersebut kembali ke Indonesia untuk sekadar berlibur.

Ternyata para wanita di Indonesia begitu terobsesi dengannya, hingga meminta hal yang mengejutkan, donor sperma.

"Mereka seringkali menanyakan apakah ingin pulang bersama dengan mereka."

"Bahkan para penggemar wanita sering menawari saya uang untuk menyumbangkan sperma saya," kata pemain SC Feyenoord tersebut.

"Anda bisa mendapatkan 800 juta sampai 1 miliar rupiah dari hal tersebut."

Baca: Super Blue Blood Moon, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui soal Gerhana Bulan Total Besok Malam

Namun, Adelmund mengaku selalu menolak permintaan-permintaan tersebut. Lalu apakah dengan donor sperma sang anak akan lahir seperti sosok pria pendonor?

Sifat pendonor sperma ternyata bisa diturunkan kepada keturunannya. Hal ini pernah menggegerkan Georgia 2016 lalu.

Dilansir kompas, seorang pria yang bertahun-tahun “dinobatkan” sebagai pendonor sperma yang sempurna oleh bank sperma, ternyata merupakan penjahat sakit mental yang telah berbohong selama lebih dari satu dekade.

Dalam situsnya, perusahaan Xytex yang berbasis di Georgia, selama ini menerangkan bahwa profil Donor 9623 adalah pria yang benar-benar sehat dengan IQ 160 dan memiliki gelar PhD di bidang teknik neuroscience.

Baca: Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018, Rasulullah SAW Saja Takut Gerhana, Khawatir Terjadi Kiamat!

Namun kini, donor sperma paling sempurna Chris Aggeles itu nyatanya seorang mahasiswa yang putus kuliah. Pria 39-tahun tersebut juga telah didiagnosis memiliki gangguan kejiwaan bipolar, gangguan kepribadian narsistik, dan skizofrenia dan telah menghabiskan waktu di penjara karena perampokan.

Sayangnya, sperma hasil donornya telah digunakan pada 36 anak-anak di Kanada, Amerika Serikat, dan Inggris antara tahun 2000 dan 2014.

Keluarga yang menerima donor, menemukan identitasnya setelah Xytex secara tidak sengaja memasukkan nama pria tersebut dalam email dan keluarga tersebut mencoba mencari identitasnya.

Tiga keluarga Kanada dengan anak-anak berusia antara 4 dan 8 tahun kini menggugat Xytex. Pengacara Nancy Hersh mengatakan, dia juga dapat mengajukan gugatan untuk keluarga Inggris dan Amerika.

Gugatan tersebut muncul terkait indikasi, bahwa penyakit skizofrenia sangat mungkin berlangsung turun-temurun. Bahkan, Xytex dituduh masih menjual sperma Aggeles setelah masalah muncul.

Baca: Biadab, Bayi Delapan Bulan Diperkosa Sepupu hingga Alami Luka Mengerikan, India Dilanda Kemarahan

Angie Collins, salah satu ibu yang menerima donor asal Kanada mengatakan bahwa masalah besarnya bukan dengan Aggeles, melainkan dengan perusahaan yang menjual sperma karena lalai dalam memeriksa latar belakang pendonor dengan seksama.

Kasus ini semakin mendorong para pelaku industri bank sperma untuk melakukan pengawasan yang lebih besar tentang asal muasal pendonor.

Di Indonesia sendiri, aktivitas donor sperma maupun sel telur dilarang dan diatur dalam Undang-undang tentang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah tentang Kesehatan Reproduksi nomor 41 tahun 2014 demi menghindari risiko yang tak diinginkan. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved