Pukulan di Bagian Inilah Membuat Pak Guru Budi Sempoyongan, Kritis, Lalu Meninggal

Jenazah Ahmad Budi Cahyono, guru SMAN 1 Torjun (SMATor), Kabupaten Sampang yang meninggal usai dipukul siswa,

Editor: Ernawati
istimewas
Ahmad Budi Cahyono 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPANG – Jenazah Ahmad Budi Cahyono, guru SMAN 1 Torjun (SMATor), Kabupaten Sampang yang meninggal usai dipukul siswa, akhirnya dikebumikan, Jumat (2/2/2018).

Ribuan pelayat ikut mengantar dari rumah duka ke pemakaman umum Desa Jrengik, Kecamatan Jrengik, Sampang.

Hadir dalam pemakaman itu Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Saiful Rachman serta guru dan siswa-siswanya.

Dalam sambutannya, Saiful Rachman menyayangkan peristiwa siswa menganiaya gurunya sendiri hingga menyebabkan meninggal dunia.

Saiful Rachma berharap, kejadian seperti ini pertama dan terakhir di dunia pendidikan.

Sore ini, seluruh guru honorer di Sumenep yang tergabung dalam Forum Honorer Katagore Dua Sumenep (FHK-2 Sumenep) dan guru honorer di Sampang, melakukan salat gaib di masjid Jamik.

Salat ghaib ini sebagai tanda solidaritas dan bela sungkawa meninggalnya korban yang dianiaya siswanya.

Seperti diketahui. insiden penganiayaan itu terjadi saat Budi yang menjadi guru tidak tetap (guru honorer) di sekolah itu mengajar melukis untuk kelas IX dengan cara berkelompok di teras depan kelas.

Ketika pelajaran berlangsung dan siswa konsentrasi melukis, seorang siswa berinisial MH malah asyik mengganggu teman-teman dan kelompok lain.

Melihat tindakan pelaku, korban menegur dan meminta kembali ke tempatnya mengerjakan tugas yang diberikan.

Tapi pelaku tetap mengganggu, sehingga korban memperingatkan. Jika pelaku masih tetap mengganggu temannya, maka wajah pelaku akan diolesi cat lukis.

Karena masih tetap mengganggu, lalu korban mendekati pelaku dan memoleskan kuas ke wajahnya.

“Saya kan sudah peringatkan kamu dari tadi berulang-ulang jangan mengganggu. Tapi kamu masih saja tidak mendengarkan, malah kian menjadi,” ujar korban, seperti yang ditirukan seorang siswa.

Entah tidak terima dengan sanksi dari korban atau dirasuki rasa marah, kemudian pelaku berdiri mencekik leher korban dan memukul leher belakang korban, sehingga korban jatuh tersungkur ke lantai.

Kala itu korban bangkit berdiri dan pelaku berusaha untuk menghajar kembali, tapi dilerai siswa dan guru.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved