Pukulan di Bagian Inilah Membuat Pak Guru Budi Sempoyongan, Kritis, Lalu Meninggal
Jenazah Ahmad Budi Cahyono, guru SMAN 1 Torjun (SMATor), Kabupaten Sampang yang meninggal usai dipukul siswa,
Dalam keadaan yang masih setengah sempoyongan, sejumlah guru membawa korban ke ruang kepala sekolah (Kasek) untuk diistirahkan, sekaligus korban menjelaskan duduk persolan yang baru dialaminya.
Walau di tubuh korban tidak ada luka, namun mengingat kondisinya kurang memungkinkan, Kepala SMATor, Kabupaten Sapang, Mohammad Amat menyarankan agar korban pulang istirahat di rumah, tidak melanjutkan mengajar. Sehingga korban pulang.
Sampai di rumah, kondisi korban kian memburuk. Kepalanya pusing dan leher belakangnya sakit.
Istrinya, Sianit Sinta (22) yang tengah hamil 5 bulan itu kaget melihat suaminya pulang dalam kedaan seperti itu.
Awalnya korban tidak mengaku, jika telah dianiaya siswanya. Tapi karena terus memburuk, korban mengungkapkan kejadian yang dialaminya.
Akhirnya korban dilarikan ke RSUD Sampang untuk mendapatkan perawatan medis.
Namun karena korban tidak sadarkan diri, pihak RSUD Sampang merujuk korban ke RSUD dr Soetomo Surabaya didampingi istri dan sejumlah guru.
Dari keterangan dokter yang menangani korban, saat itu kondisi korban kritis dan tidak akan mampu bertahan lama.
Hasil dianogsa, korban mengalami mati batang otak (MBA). Semua organ dalam tubuh sudah tidak berfungsi, sehingga mobil ambulan yang mengantar diminta jangan keburu kembali.
Sekitar pukul 21.40, korban sudah dinyatakan meninggal.
Lalu guru yang mendampingi korban menghubungi Kadisdik Sampang, Jufri Riady, jika korban sudah meninggal.
Sementara istri korban yang mengetahui suaminya dinyatakan meninggal syok dan menangis.
Kepala SMATor Sampang, Mohammad Amat, yang dimintai konfirmasinya mengatakan, selama ini pelaku dikenal dan bandel serta berprilaku kurang baik di sekolah.
Dan hampir semua guru pengajar, memiliki catatan merah atas kelakuan pelaku.
MH akhirnya menyerahkan diri ke Polres Sampang, Kamis (1/2/2018), sekitar pukul 24.00.
Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Hery Kusmanto, yang dimintai konfirmasinya mengatakan, sampai saat ini siswa yang diduga menganiaya korban hingga meninggal itu masih menjalani proses pemeriksaan di Polres Sampang. (TRIBUNNEWS.com)