SBY Tolak Didampingi ke Bareskrim: This Is My War, Bantu Saya dengan Doa

Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, menegaskan akan menggelar perang untuk melawan fitnah-fitnah

Editor: Eka Dinayanti
KOMPAS.com
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melaporkan pengacara Setya Novanto, Firman Wijaya ke Bareskrim Polri atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah, Jakarta, Selasa (6/2/2018). SBY didampingi oleh istrinya, Ani Yudhoyono.(KOMPAS.com/ESTU SURYOWATI) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA – Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, menegaskan akan menggelar perang untuk melawan fitnah-fitnah yang ditujukan kepada dirinya.

Langkah pertamanya adalah membuat laporan polisi di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Selasa (6/2) sore.

SBY mengakui, sejumlah para kader Partai Demokrat kurang setuju atas keputusannya melapor ke polisi.

Mereka ragu polisi akan menindaklanjuti pengaduan itu.

Pasalnya, laporan SBY terhadap Antasari setahun lalu tidak jelas pengusutannya.

Baca: Sadis, 130 Peluru Ditemukan di Tubuh Orangutan yang Tewas Dibantai di Teluk Pandan, Kutai, Kaltim

Namun SBY bergeming.

"Saya masih percaya kepada Kabareskrim, saya percaya Kapolri dan Presiden RI. Mudah-mudahan beliau-beliau mendengar suara hati saya untuk menindaklanjuti apa yang saya adukan nanti," kata SBY.

SBY menyatakan, ada pengurus Demokrat menawarkan diri untuk mendampinginya membuat laporan di Bareskrim.

Namun, SBY menolak.

Baca: Bocah Asal Argentina yang Hilang Sejak Juni 2017, Ditemukan di Toraja, Begini Kondisinya

Begitu pula tawaran bantuan dari para mantan menteri.

SBY mengaku ingin menghadapi tuduhan tersebut seorang diri.

"Ini perang saya, this is my war. Perang untuk keadilan! Yang penting bantu saya dengan doa," kata Ketua Umum Partai Demokrat itu.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved