Berita Kotabaru
Wow! Ada Pemandangan Eksotis di Objek Wisata Pulau Manti, Tapi Menyimpan Masalah Ini
Seperti diketahui Kabupaten Kotabaru banyak memiliki wisata bahari antara lain, pantai Teluk Tamiang yang dikenal
Penulis: Herliansyah | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotabaru terus berupaya mengembangkan potensi wisata. Banyak sektor unggulan dapat dikembangkan, terlebih wisata pantai yang identik dengan wisata bahari.
Seperti diketahui Kabupaten Kotabaru banyak memiliki wisata bahari antara lain, pantai Teluk Tamiang yang dikenal dengan pasir putih dan spot snorkling dan diving.
Selain itu objek wisata di kecamatan Pulaulaut Tanjung Selayar, ini salah satu unggulan daerah. Dengan ekosistem bawah laut yang sangat eksotis.
Tidak kalah hebat dengan ekosistem wisata bawah laut Pulau Samber Gelap, Kecamatan Pulau Sebuk yang juga memiliki spot diving dan snorkling.
Sayang tingkat kunjungan di wisata itu terus menurun setelah adanya pengelolaan oleh perseorangan.
Ada rencana pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengembangkan Pulau Manti, sebagai objek wisata bahari yang terintegrasi dengan Pantai Gedambaan.
Apalagi Pulau Manti, bukan hanya sebagai sektor wisata yang bisa dijual bagi wisatawan. Namun, dibalik itu juga tersimpan wisaya budaya dikemas dalam pesta adat.
Sayangnya rencana itu tidak lebih sebatas wacana pemerintah daerah, karena buka cuma lantaran status lahan masih milik perseorangan.
Namun pulau seluas lebih kuran dua hektare persegi, juga berstatus kawasan cagar alam.
"Itu sulitnya melakukan pengembangan karena status cagar alam. Kalau itu milik perseorangan bisa saja dilakukan kerja sama untuk pengelolaan wisata," kata Kadisbudpar Khairian Anshari S.STP MSi.
Diakui Khairian, pemerintah daerah melalui disbudpat memiliki keinginan mengembangkan Pulau Manti sebagai objek wisata bahari. Mulai pengadaan cotage hingga fasilitas pengunjung.
"Cuman itu, statusnya cagat alam. Dan, kami akan coba bicarakan lagi mengenao statusnya ini. Ya kita tidak mengganggu tanaman di sana, hanya ingin membuat cotage," ujarnya.
(BANJARMASINPOST.co.id/helriansyah)